www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Anak muda, utamanya generasi Z (gen Z) dan Pancasila masih menjadi topik yang menarik dibicarakan, entah itu dalam landscape politik maupun kaitannya dengan Pancasila. Dosen Pendidikan Kewarganegaraan UNESA, Mi'rojul Huda, S.IP, M.IP, menjelaskan bahwa 52 persen dari jumlah populasi Indonesia adalah anak muda yang masuk kategori milenial dan gen Z.
Rinciannya, 27 persen dari 52 persen itu merupakan gen Z yang membawa pengaruh besar terhadap perjalanan bangsa ini ke depan. Karena posisi dan pengaruhnya itulah, mereka harus benar-benar memahami dan memiliki nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam sanubarinya.
Bagaimana agar Pancasila ini benar-benar bisa mewarnai cara pandang dan cara perilaku generasi muda Indonesia? Menurut Huda, internalisasi nilai Pancasila harus benar-benar dilakukan secara masif dan berkelanjutan, bahkan sejak dini, sekolah dasar hingga di level perguruan tinggi.
Upaya menanamkan nilai Pancasila ini juga perlu memperhatikan media yang dekat dengan dunia kaula muda. Seperti memperbanyak konten-konten yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial. Nah, konten ini pun tidak boleh asal-asalan, harus benar-benar menarik perhatian, sehingga konten tersebut disukai dan lama-lama digandrungi.
"Gen Z memiliki pemikiran bahwa pemahaman akan nilai Pancasila juga bisa disampaikan lewat konten-konten di media social. Mereka menginginkan hal yang berbeda, kesempatan untuk berekspresi lebih luas dan mendapat atau menyampaikan informasi lebih cepat," ucapnya.
Dia juga menyoroti muatan Pancasila dalam pelajaran yang kerap diuji lewat soal-soal ulangan atau ujian. Nah, ini harusnya bergeser ke arah yang berbasis kreativitas seperti membuat konten yang memuat penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Gak harus yang berat. Sikap dan perilaku sehari-hari seperti membuang sampah, menolong orang bisa menjadi bahan edukasi lewat konten medsos. Ini lebih menantang dan disukai oleh anak muda. Di sisi lain, hal itu akan mampu memperlihatkan sejauh mana nilai Pancasila mengena ke anak muda," bebernya.
www.unesa.ac.id
Soal Pancasila ini terdapat berbagai pendapat yang khas dari kalangan muda. Seperti Derida Achmad Bilhaq, mahasiswa Psikologi UNESA misalnya yang menyatakan bahwa, Pancasila tidak sekadar ideologi bangsa yang dibacakan pada setiap upacara penting negara atau saat acara resmi kenegaraan, tetapi harus benar-benar sebagai karakter ideal masyarakat Indonesia.
“Kalau dibilang relevannya nilai Pancasila di kehidupan sekarang ini tentu masih relevan. Akan tetapi, apakah bisa Pancasila mendominasi pemahaman dan penghayatan anak muda dalam berkegiatan di kehidupan sehari-hari? Karena kita juga berhadapan dengan perilaku pejabat yang tidak sesuai nilai Pancasila itu sendiri,” tukasnya.
Dia menambahkan, penanaman nilai Pancasila ini perlu melibatkan banyak pihak dan berkelanjutan. Bila perlu, pejabat tidak hanya membuat kebijakan, tetapi mampu memberikan contoh bagaimana nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal-hal terkecil. Ini bisa menjadi tauladan bagi anak-anak muda.
Diskusi soal gen Z ini dibahas dalam Ngobras UNESA: Seri Lima secara daring dengan tema "Gen Z Memaknai Pancasila" pada Kamis, 8 Juni 2023. Kegiatan yang merupakan bagian dari program Sub-Direktorat Ideologi dan MBBN, Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis Kampus UNESA ini dipandu langsung Kasubdit IMBBN, Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum., M.A.[]
***
Penulis: Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: