www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Ikatan Alumni (IKA) Kimia UNESA menggelar Seminar Nasional Kimia 2021 bertajuk “Inovasi Pembelajaran dan Penelitian Kimia Menuju Era Industri 5.0” pada Sabtu (23/10/2021). Sebagai pemateri, hadir Prof. Dr. Anna Permanasari, M. Si. Selaku Guru Besar Universitas Pakuan sebagai Keynote Speaker 1, Prof. Dr. Suyono, M. Pd. Selaku Guru Besar Universitas Negeri Surabaya sebagai Keynote Speaker 2, dan Prof. Dr. Illyas Md Isa dari Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia sebagai Keynote Speaker 3.
Acara dibuka oleh Ketua Panitia Dr. Sukarmin, M. Pd. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan acara rutin sebagai sumbangsih dan partisipasi dalam perkembangan pembangunan agar mampu berkontribusi dan berkompetisi di era revolusi industri 4.0 sekaligus persiapan menuju industri 5.0. Seminar Nasional Kimia 2021 ini diikuti tiga pembicara utama dan empat invite speakers, 70 pemakalah yang mengulas inovasi pendidikan dan penelitian kimia dari berbagai perguruan tinggi, serta peserta seminar yang terdiri dari dosen atau guru, mahasiswa S-1, S-2 dan S-3 serta praktisi lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bentuk persembahan dosen Jurusan Kimia yang purnatugas yakni Prof. Dr. Leny Yuanita, M. Kes, dan Dra. Nurul Hidajati, M. Si. Keduanya merupakan dosen yang sangat berjasa mengembangkan jurusan kimia UNESA. Selain itu, Dr. Sukarmin menyampaikan dalam seminar ini juga akan terdapat penyerahan beasiswa kepada mahasiswa aktif dari jurusan Kima, oleh ketua IKA Kimia UNESA.
Walik Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yakni Dr. Agus Hariyanto, M. Kes., menyampaikan bahwa dalam seminar nasional ini seperti yang telah disampaikan ketua panitia juga merupakan dalam rangka pelepasan dosen Jurusan Kimia yang telah purna tugas. Atas nama lembaga, wakil rektor menyampaikan terima kasih banyak atas pengabdian dan dedikasi para purna tugas selama ini.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan, revoluisi industri 4.0 berdampak pada pendidikan dan mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan yang di buat bukan hanya cara mengajar, tetapi terpenting adalah perubahan dalam konsep pendidikan itu sendiri. Pengembangan kurikulum saat ini dan masa depan harus melengkapi kemampuan mahasiswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, kemampuan hidup bersama, kolaborasi, berfikir kritis dan kreatif.
Kemudian terus mengembangkan soft skill dan transversal skill serta keterampilan yang tidak terlihat dalam banyak situasi kerja, seperti keterampilan intrapersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berfikir global serta literasi media dan informasi. Revolusi Industri 5.0 dalam dunia pendidikan menekankan pada pendidikan karakter, moral, dan keteladanan.
Hal ini dikarenakan ilmu yang dimiliki dapat digantikan oleh teknologi sedangkan penerapan soft skill /hard skill yang dimiliki tiap peserta didik tidak dapat di gantikan oleh teknologi” ujarnya, dalam hal ini menurutnya diperlukan suatu kesiapan dalam pendidikan berbasis kompetensi, pemahaman dan pemanfaatan IT (Internet of Things), kemudian pemanfaatan augmented reality (AR) dan penggunaan artificial intelligence (AI).
Pengantisipasi tranformasi itu, dunia pendidikan terus melakukan penyesuaian dan penyempurnaa, salah satunya lewat pengembangan kurikulum dan kompetensi pendidik. Setidaknya, dosen harus memiliki kompetisi: 1) Educational competence, 2) Competence for technologycalisation, 3) Competence in globalisation, 4) competence in future study, serta 5) coselor competence.
Pada kesempatan itu, beasiswa IKA Kimia diserahkan oleh Ketua IKA Kimia UNESA Mohamad Ihsan kepada penerima yaitu; 1) Yossy Nur Annisa dari Prodi S1 Kimia angkatan 2018, 2) Eva Rizka Amalia dari Prodi S1 Pendidikan Kimia angkatan 2018, 3) Mariatul Qibtiyah dari Prodi S1 Pendidikan Kimia 2018, 4) Rizka Bella Andriani dari Prodi S1 Kimia angkatan 2018.
Mohamad Ihsan menyatakan bahwa beasiswa IKA Kimia UNESA sumber pendanaannya berasal dari pribadi–pribadi para alumni yang telah memberikan sumbangannya. Ia memiliki harapan besar agar para mahasiswa-mahasiswa penerima beasiswa ini dapat berkuliah sungguh-sungguh, lulus dengan baik dan tepat waktu serta menjadi alumni yang sukses bahkan lebih sukses dari alumni-alumni saat ini. ia juga berharap agar alumini-alumni dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan para mahasiswa akan dapat melanjutkan tradisi yang baik ini, saat mereka nanti sudah menjadi alumni, ia sekali lagi mengucapkan selamat dan semoga beasiswa ini dapat mendorong untuk lebih sukses dan berprestasi.
Dengan tema “Arah Riset Pendidikan Kimia Menghadapi Revolusi Industri 5.0: Pengembangan Teknologi dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dengan Framework ESD” Prof. Dr. Anna Permanasari, M. Si., menyatakan, bahwa untuk menghadapi era disrupsi ini, harus dihadapi dengan VUCA. VUCA merupakan akronim dari 1) Vision: tujuan dan arah yang jelas. 2) Understanding: mendengarkan, empati dan peka. 3) Clarity: opsi atau rekomendasi, dan 4) Agility: kerja keras, selalu mencoba dan belajar).
Pendidik harus bisa mengajarkan multiliterasi tidak hanya literasi sains tapi leterasi yang lain. Ia menekankan bahwa ESD (Education for Sustainable Development) akan mendorong masyarakat secara konstruktif dan kreatif dapat menghadapi tantangan global serta menciptakan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan. Ia juga menjelaskan tentang 11 tema pembelajaran berbasis ESD yang terbagi menjadi konteks sains, dan konteks non sains. Ia menekankan bahwa peserta didik saat ini harus diajarkan mengenai : berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi secara efektif.
Selanjutnya, Prof. Dr. Suyono, M. Pd. sebagai Keynote Speaker 2, dalam kesempatan itu memaparkan materi “Empat Tawaran Pembelajaran Kimia di Era Industri 5.0”. Sejak dimulainya Revolusi Industri pada 2014, pada tahun 2019 Perdana Menteri Jepang telah merasakan dampak negatif era revolusi industri 4.0 sehingga dicetuskanlah revolusi industri 5.0 yang dipersiapkan untuk melayani era society 5.0. Menghadapi kemajuan tidak boleh gegabah, tetapi dengan santai tetapi serius yakni dengan meningkatkan dan mengedepankan Comunication, Colaboration dan ICT literacy.
Sedangkan pemateri ke 3 yakni Prof. Dr. Illyas Md Isa dari chemistry Department, Faculty Science and Mathematics, Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia sebagai Keynote Speaker 3 menyampaikan materi mengenai “Chemical Sensors Based on Layered Hydorxide Nanomaterials”.
Acara terakhir adalah pelepasan purnatugas dosen jurusan kimia oleh Dr. Amaria M. Si. Selaku ketua Jurusan Kimia dengan menyampaikan sambutan pelepasan. Ia sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian dan loyalitas selama ini. “Dosen-dosen tersebut telah memberi kesan dan teladan bagi kita semua seperti contohnya kedisiplinan. Saya mewakili jurusan kima memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan berharap agar tetap terjalin dan terjaganya tali silaturahmi,” ujarnya.
Prof. Dr. Leny Yuanita, M. Kes. Ia Mewakili Dra. Nurul Hidajati, M. Si. Juga memberikan sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas hal baik dan menyenangkan selama di UNESA, dan mungkin kehadiran ia dan Dra. Nurul telah memberikan sepercik warna bagi Jurusan Kima, akhirnya ia mengucapkan selamat untuk berkarya bagi UNESA.(Azhar/zam*)
Share It On: