Unesa.ac.id., SURABAYA–Dua mahasiswa prodi Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) turut berkontribusi mengantarkan kontingen Kota Surabaya meraih podium juara dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) VIII 2023, September lalu.
Mahasiswa tersebut yaitu Angga I Tirta Agung dan Putri Ameilia Haryono. Mereka memperkuat kontingen Kota Surabaya dan turun di cabor Traditional Dance Sport (TDS). Mereka berhasil menyumbang medali emas untuk Kota Pahlawan (Juara Umum).
Angga menceritakan, kontingen Kota Surabaya diperkuat sekitar 958 atlet pada semua cabor. Keduanya yang turun di TDS bersaing dengan banyak atlet dari berbagai kontingen kabupaten dan kota lain. Melihat keterlibatan banyak atlet tersebut membuat mereka harus berlatih dengan keras.
"Kami berlatih sekitar sembilan bulan lamanya," ucapnya.
Selama latihan, mereka fokus menentukan dan mematangkan gerakan-gerakan khas yang ditampilkan. Empat bulan pertama fokus mengumpulkan teknik-tekniknya. Kemudian di sekitar tiga bulan menjelang hari perlombaan, mulai intens ke koreonya.
Selama latihan, salah satu dari mereka mengalami cedera. Namun, itu tidak membuat mereka berhenti. Justru tetap fokus penyembuhan dan latihan hingga benar-benar matang saat kompetisi.
"Cabor TDS ini kan seperti tarian tradisional. Namun, gerakannya sangat menguras tenaga dan dilakukan dalam waktu singkat yaitu tiga menit. Karena itu harus benar-benar matang," bebernya.
Pada perlombaan, kreativitas sebagai atlet benar-benar diuji, mereka memilih untuk menggabungkan gerakan dari tari remo, bali, juga reog.
Ameilia menambahkan, semua latihan benar-benar terjadwal, mengingat dia juga mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir. Antara jadwal latihan dan kuliah harus diatur sedemikian rupa dan tentu saja harus disiplin tinggi. Dengan begitu, semua bisa berjalan sesuai rencana.
Bukan hanya soal latihan, dia juga mengaku bisa menghasilkan prestasi itu berkat keterbukaan satu sama lain dalam mempersiapkan segala keperluan lomba. Mulai dari mencari gerakan yang pas, pemilihan properti, sampai pemilihan busana.
"Pokoknya prinsip kami harus ada diskusi dan saling mengisi," tukasnya.
Kemenangan ini, lanjutnya, balas dendam terbaik yang mereka lakukan karena Porprov sebelumnya, hanya dapat memenangkan medali perak. Mereka mengaku merasa bangga karena bisa mempersembahkan emas untuk Surabaya.
“Kita terus berkaca dari kesalahan tahun kemarin, kita tahun lalu itu agak menyepelekan. Musuh terbesar kita ya diri kita sendiri, jadi kita saling kasih semangat satu sama lain buat terus tancap gas,” ungkap Ameilia. []
***
Penulis: Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Angga I Tirta Agung dan Putri Ameilia Haryono
Share It On: