Minggu (14/12), suasana halaman depan Kantor Pusat Unesa Ketintang tampak berbeda. Teralis besi dan panggung telah tertata rapi, tampak pula beberapa orang sibuk membawa sangkar burung yang terselubung kain warna-warni. Selamat berlomba kicau mania! , begitu bunyi kalimat dalam spanduk yang terbentang pada panggung utama. Pada Minggu pagi yang mendung akibat hujan semalam sebelumnya itu dilaksanakan Lomba Burung Berkicau Nasional III untuk memperingati Dies Natalis XLIV Unesa. Beberapa saat kemudian, rombongan sangkar burung peserta lomba terus berdatangan dari segala penjuru. Total 1.046 peserta berlomba dalam kemerduan kicau burungnya pada lomba yang diadakan bersama oleh Unesa, Aladin Enterprise dan Brantas Birds Training ini. Jumlah tersebut relatif lebih sedikit dibanding penyelenggaraan tahun lalu (1.300 peserta) karena kondisi cuaca yang tidak mendukung peserta dari wilayah jauh untuk bertanding, belum lagi pada penyelengaraan lomba saat ini di Jakarta juga diadakan acara serupa dengan hadiah dan tingkatan yang lebih besar. Masing-masing peserta Lomba Burung Berkicau dibagi dalam berbagai kelas saat bertanding. Mulai kelas pertama hingga keempat, bergantung pada kualitas dan keunggulan burung peserta. Biaya pendaftaran pun bervariasi, kelas pertama Rp 100.000,00 hingga kelas keempat Rp 50.000,00. Semakin sering burung tersebut mengikuti dan atau memenangkan kejuaraan maka biasanya akan dimasukkan pada kelas pertama, namun tidak menutup kemungkinan ada strategi tertentu dari peserta untuk mengikutsertakan burung jagoan mereka pada kelas tertentu. Karena kualitas dan kemampuan burung saat berlomba tidak menentu. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi kendala tersendiri. Setelah serangkaian lomba dari berbagai kelas, tim juri dengan sertifikasi nasional yang didatangkan khusus dari Surabaya, Krian, Ponorogo, Kediri, hingga Jawa Tengah akhirnya memutuskan Andik Team dari Sidoarjo sebagai Juara Umum Tim dan Ali dari Pamekasan sebagai Juara Umum Perseorangan, masing-masing memperoleh hadiah berupa uang pembinaan sebesar 2,5 juta 1,5 juta rupiah serta trofi Rektor Unesa. Dihubungi via telepon, Yuswanto, mediator penyelenggara menjelaskan bahwa Lomba Burung Berkicau di Unesa sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, Menurut beberapa peserta dan juri, lahan Unesa relatif lebih tenang dan adem karena banyak pepohonan rindang dan teduh yang sangat mirip dengan habitat asli burung. Hal ini menambah nilai plus tersendiri bagi Unesa untuk mengadakan even Lomba Burung Berkicau. [andhit_humas]