www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya menggelar yudisium yang ke-101 periode II untuk 188 mahasiswa program sarjana (S-1) dan diploma (D-3) pada Kamis (15/07/2021). Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu mengusung tema “Yudisium FISH UNESA Siap Menghadapi Tantangan dan Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara pada Era new Normal”.
Acara dihadiri Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. Totok Suryanto, M.Pd beserta jajaran wakil dekan. Selain itu, juga dihadiri oleh jajaran senat dan ketua jurusan selingkung FISH.
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Indah Prabawati, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa terdapat 188 mahasiswa yang yudisium pada periode tersebut. Rinciannya, 12 mahasiswa dari prodi PPKn, 17 mahasiswa dari prodi Geografi, 14 mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi, 40 mahasiswa dari prodi S-1 Administrasi Negara, 3 mahasiswa dari prodi D-3 Administrasi Negara, 41 mahasiswa dari prodi Hukum, 32 dari Sosiologi, dan 28 mahasiswa dari prodi Sejarah.
Wakil Dekan Bidang Akademik FISH, Dr. H. Muhammad Turhan Yani, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa yudisium merupakan puncak dari aktivitas akademik dan nonakademik di kampus. Era industri 4.0 ini cukup menantang. Tuntutan ke depan pun semakin berat dan kompleks. Kontribusi dari kalangan akademis, khususnya para sarjana sangat diharapkan untuk kemajuan masyarakat dan negara.
“Dengan bekal ilmu, pengalaman dan keterampilan serta didukung dengan kepribadian yang baik, harapannya lulusan FISH UNESA dapat menghadapi dengan baik berbagai tantangan di era industri 4.0 ini dan menjadi pemain kunci bagi kemajuan masyarakat,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Bambang Sigit Widodo, S.Pd., M.Pd membacakan keputusan dan penetapan nama mahasiswa yang mendapatkan lulusan terbaik bidang akademik dan nonakademik.
Yudisiawan yang mendapatkan lulusan terbaik bidang akademik di masing-masing prodi yakni Tis’a Nursya’bani dari prodi S-1 PPKn dengan IPK 3,78, Shinta Marinda Oktaviani dari prodi S-1 Geografi dengan IPK 3,59, dan Reifita Devi L.S. dari prodi S-1 Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,81. Kemudian juga Sevira Vipriyanti dari prodi S1-Administrasi Negara dengan IPK 3,77, Rahino Radityarso dari prodi D-3 Administrasi Negara dengan IPK 3,17, Dicky Eko Prasetio dari prodi S-1 Hukum dengan IPK 3,9, Magda Ilona Dwi Putri dari prodi S-1 Sosiologi dengan IPK 3,72, dan Norma Diniya dari prodi S-1 Sejarah dengan IPK 3,6.
Sedangkan yudisiawan dengan lulusan terbaik bidang nonakademik yakni Fatmawati dari prodi S-1 PPKn dengan TKM 2780, Khofifah Kurnia A.M. dari prodi S-1 Geografi dengan TKM 2120, Herlina Novi B.P dari prodi S-1 Ilmu Komunikasi dengan TKM 1480, Ahmad Rizal Z.G. dari prodi S1-Administrasi Negara dengan TKM 2910, Hilmiaturrohma Nur F.R dari prodi D-3 Administrasi Negara dengan TKM 460, Dicky Eko Prasetio dari prodi S-1 Hukum dengan TKM 4730, Amalia Rizki P.P dari prodi S-1 Sosiologi dengan TKM 4450, dan Rahmat Catur Abdian dari prodi S-1 Sejarah dengan TKM 1875.
Perwakilan yudisiawan FISH, Dicky Eko Prasetio mengatakan bahwa menjadi sarjana adalah cita-cita, tetapi menjadi sarjana yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa adalah yang utama. “Jadilah sarjana hukum bukan sarjana peraturan, dan jadilah sarjana hukum yang hidup seimbang di antara roh dan cita-cita keadilan,” ujarnya mengutip Prof. Dr. Jimly Assdhiddiqie, S.H., M.H.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan, proses pencarian ilmu tidak pernah berhenti. Belajar bisa dilakukan di mana saja tanpa batas dan dengan siapa saja untuk terus mengembangkan kompetensi dan bisa terus diterapkan di dunia kerja, lingkungan keluarga, pun di tengah masyarakat. “Orang terpelajar selain memberi manfaat, juga memegang teguh nilai-nilai moral serta memberikan karya dan kontribusi terbaiknya untuk lingkungan sosial dan negaranya,” pungkasnya. (Aida/zam)
Share It On: