www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP), Universitas Negeri Surabaya bersama Yayasan Hang Tuah Surabaya menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tenaga Administrasi Sekolah di Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada 4 Maret 2023. Sesuai jadwal kegiatan tersebut berlangsung hingga Senin, 6 Maret 2023.
Kepala Pusat Diklat, LPSP UNESA, Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd., menyampaikan tujuan diklat itu yaitu untuk memberikan bekal tentang substansi teknis tugas pokok tenaga pendidikan yang bertugas memberikan dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Kegiatan tersebut dihadiri 50 tenaga administrasi sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Dia berharap setelah dari diklat ini para peserta dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya di lembaganya masing-masing.
Ketua Yayasan Hang Tuhan Cabang Surabaya, Suryanto Hadiwidodo, S.Si., M.Pd., CTMP, CHRMI, mengaku membutuhkan suatu teori dan pre-test terkait pengetahuan administrasi sekolah. Dia menargetkan setiap peserta akan diberi test pemula pada hari pertama, tes pemantapan pada hari kedua dan ketiga. Dari tes-tes yang dilakukan itu akan diseleksi peserta mana saja yang memenuhi kriteria.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., melanjutkan, diklat seperti ini sangat penting dan memiliki peran yang signifikan terhadap pola tata usaha suatu sekolah. Bukan hanya sosok guru yang membuat suatu sekolah menjadi maju dan unggul, melainkan ada tenaga administrasi yang turut bekerja maksimal di baliknya.
Menurutnya, sekolah yang unggul merupakan sekolah yang menyenangkan dalam melayani siswa dengan akurasi layanan yang tinggi. “Jadi tenaga administrasi sekolah harus paham betul tentang job-desknya masing-masing,” tuturnya.
www.unesa.ac.id
Sementara itu dalam sesi materi, Staf Ahli Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr. Mustakim, S.S., M.Si, menjelaskan seputar kebijakan guru dan tenaga kependidikan yang ada di Jawa Timur. Dia menyoroti 6 poin penting akar dinamika yang perlu segera dilakukan perubahan yang cepat, di antaranya yaitu, 1) disparitas atau kualitas antar-lembaga dan antar-daerah. 2) Sarana dan prasarana atau ketersediaan, kesesuaian dan pemanfaatan.
Selanjutnya, 3) relevansi atau kesesuaian dengan kebutuhan industri dunia kerja/usaha dan pendidikan tinggi, 4) guru dan tendik atau kualitas, kuantitas, spesifikasi, kompetensi dan sebaran, 5) sinergi yang melibatkan pemerintah dan masyarakat yang didukung dengan spesifikasi kompetensi dan sebaran, 6) kapasitas fiskal sekolah. “Tenaga administrasi sekolah harus paham betul dinamika dan pekerjaan rumah (PR, red) yang ada di dalam sekolah dan di masing-masing tupoksinya,” tandasnya.
Kepala LPSP, Dr. Martadi, M.Sn., menegaskan bahwa sekolah harus memahami tata cara pengelolaan lembaga pendidikan yang efektif, baik dari segi administrasi hingga branding. Dia menjelaskan bahwa seluruh sekolah harus mampu secara bertahap bertransformasi ke digitalisasi sesuai dengan perubahan zaman yang terus bergerak setiap waktu, dan hal yang paling utama ditekankan ketika sekolah tersebut bertransformasi ke era modern atau ke arah kecerdasan dalam berliterasi digital bagi siswa maupun guru. []
***
Penulis: Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: