Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) terus berlangsung hingga satu semester. Pembekalan materi kepada maba tidak hanya berhenti sampai pada budaya akademik dan etika keilmuan. Maba terus diberi wawasan kebangsaan sambil mengenali struktur kelembagaan dan sarana prasarana yang dimiliki kampus Unesa. Untuk penguatan karakter jujur, maba juga diberi materi pendidikan antikorupsi. Hal ini diadakan untuk mencegah perilaku penyimpangan korupsi yang sudah menggurita di negeri ini. Sesuai dengan mottonya, Unesa Growing with Character terus memberikan penguatan-penguatan positif terhadap maba dan seluruh civitas akademika untuk membiasakan karakter baik dan kuat (baku) yakni religius, jujur, tanggung jawab, disiplin, cerdas, percaya diri, peduli, dan tangguh. Nilai karakter itu diyakini dapat mengantarkan Unesa dan civitas akademikanya sebagai institusi dan insan yang unggul dan bermartabat. Hal itu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang mengharapkan mahasiswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pambudi, sosiolog Unesa menyatakan bahwa pendidikan berkarakter yang ada pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sudah relevan dengan fenomena yang saat ini berkembang. Pendidikan sangat berperan dalam mengatasi fenomena penurunan moral, pergaulan bebas, dan berbagai perilaku penyimpangan. Karena itu, sudah sewajarnya Unesa dalam materi PKKMB mengadakan materi khusus pendidikan antikorupsi, pendidikan karakter, pendidikan lingkungan hidup, dan pendidikan kewirausahaan. Karakter terbentuk pada individu bermula dari kebiasaan dari lingkungan sekitar sehingga akan menjadikan watak individu yang bersangkutan sampai dewasa. Pendidikan itu bermula dari keluarga, lingkungan sekitar dan selanjutnya akademik, seperti anak yang terbiasa berkata jorok meskipun dengan tidak sengaja anak akan terbiasa berkata jorok sampai dewasa, karena itu untuk membiasakan berkarakter baik dan kuat kita harus mulai dari diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan mulai sekarang karena jika tidak mulai dari kita dan sekarang serta hal yang kecil, maka siapa lagi yang akan memulainya. Bukankah hal yang paling penting dalam pendidikan karakter adalah teladan? tutur Pambudi, dosen sosiologi Unesa. (Umi/Byu)