www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) kembali menggelar webinar bertajuk Industri Olahraga dan Pariwisata, (25/11). Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan dies natalis ke-56 Unesa. Dilaksanakan melalui platform zoom dan disiarkan melalui kanal YouTube Official Unesa, kegiatan ini menghadirkan tiga narsumber, yakni Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga Deputi IV, Sri Wahyuni, S.T., M.Sc., Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Hayono Isman, serta Wakil Ketua FORMI Jatim sekaligus Perwakilan dari Unesa, Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan jika olahraga jaman sekarang tidak lagi hanya sekadar olahraga semata, melainkan ada kolaborasi-kolaborasi yang sengaja disandingkan untuk membentuk sebuah nilai-nilai baru yang bisa meningkatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya energi yang lainnya. “Sudah banyak olahraga industri yang berkembang. Banyak dikembangkan kampung-kampung pariwisata yang di dalamnya terdapat aktivitas fisik perpaduan olahraga dan pariwisata yang lebih dikenal dengan sport tourism,” ujar Agus.
“Semoga webinar ini mampu menginspirasi pelaku olahraga dan alumni untuk mengembangkan sport tourism di daerah masing-masing. Sehingga alumni kita bisa berkarya dengan mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan,” tambah Agus
Mengenai sport tourism, Sri Wahyuni menjelaskan jika di zaman sekarang, sport tourism bisa dikembangkan di daerah-daerah dengan memanfaatkan even-even yang dilaksanakan di daerah tersebut, seperti PON, POPDA, dan masih banyak lagi. “Untuk membuat paket-paket tersebut, perlu adanya sinergitas dari berbagai pihak, Kemenpora, Universitas, dan masih banyak lagi. Sudah saatnya juga kita menggandeng Kemendagri,” ujarnya.
Sri Wahyuni juga menjelaskan jika ekosistem sport tourism dilakukan dengan baik, maka tidak hanya bidang olahraga yang terangkat, melainkan beberapa aspek diantaranya juga ikut terangkat. “Sport tourism pun bisa dijadikan sebagai bisnis,” tuturnya.
Sementara itu, Hayono menjelaskan jika KORMI, memiliki tekad untuk mewujudkan Indonesia bugar di tahun 2045, disaat usia kemerdekaan Indonesia mencapai 100 tahun. Lebih jauh Hayono menyebutkan jika kebugaran tersebut tidak bisa dibangun secara instan. Kebugaran disini juga berpengaruh dengan prestasi olahraga Indonesia, dimana prestasi tersebut berkaitan dengan kebugaran para atlet. “Jika olahraga masyarakat kuat, maka dengan sendirinya prestasi olahraga akan meningkat. Potensi bibit-bibit atlet yang bertalenta kebugarannya terbangun sejak dini,” ujar Hayono.
“Sehat belum tentu bugar. Bugar sudah pasti sehat. Hanya untuk menjadi bugar, kita harus menjadi sehat dahulu,”pungkasnya mengakhiri pemaparan. (ay)
Share It On: