Ajang unjuk kreativitas bidang robotika 2010 akhirnya datang juga. Jumat Minggu (18 20/06) kontes robot nasional dihelat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tiga hari itu 96 tim robomania dari 53 perguruan tinggi di Indonesia beradu kekuatan dan strategi dalam memperebutkan piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Robot Dewo, Juara I Kontes Robot Cerdas Indonesia kategori expert battle 2009 buatan Unesa pun termasuk yang bertanding di kota apel tersebut. Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA, Mendiknas menjanjikan bahwa pemenang juara I KRI akan diberi beasiswa studi lanjut S-2 dari pemerintah. Mendiknas pun berharap kontes ini dapat memacu kemajuan bidang Ipteks bangsa Indonesia. Beasiswa itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah, bukti perhatian nyata kami terhadap bidang robotika di Indonesia. Tim pemenang KRI tersebut akan mendapatkan biaya pendidikan dan biaya hidup selama dua tahun penuh, tegas mantan Rektor ITS itu. Tahun ini, Robot Dewo milik Fakultas Teknik (FT) Unesa mendapatkan juara II di tingkat regional IV, yakni setelah mengalahkan Ball2AN, tim robot Universitas Katolik Widya mandala (Unika WM) Surabaya dan RANOCH, tim robot Politeknik Banyuwangi. Sementara itu, pada babak penyisihan tingkat nasional, Dewo berhasil mengungguli Sang Ruwa Jurai, tim robot STMIK Teknokrat Lampung dengan skor 20-4. Ketegangan terjadi pada perdelapan final ketika berhadapan dengan R2C-BATTLE, tim robot Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Pada laga itu, Dewo melaju kencang hingga menabrak dinding rally arena pertandingan robot sebanyak dua kali hingga jebol. Pada tabrakan pertama, dinding hanya tergores. Mengetahui hal itu Terdy Kistofer, Ichwan Ardianto, dan Januar Arief Rachman sudah mengangkat bendera putih tanda meminta retry (mengulang start, red), tetapi wasit tidak menghiraukan sehingga pada tabrakan kedua, dinding pembatas jebol dan juri langsung menyatakan Dewo diskualifikasi. Perjuangan tim Robot Dewo tak berhenti disitu. Sesaat setelah dinyatakan diskualifikasi, tim melakukan banding kepada juri dan panitia dengan membawa bukti otentik berupa foto hasil jepret Tim Humas Unesa dan menunjukkan hasil pengukuran ulang ketebalan kayu rally arena yang dianggap tidak sesuai standar, yakni hanya 1,9 cm. Padahal standar yang digunakan harus mencapai 2,5--3 cm. Namun pernyataan dan secercah harapan untuk bisa tanding ulang tidak dapat terwujud. Juri bersikukuh bahwa ketidakstandaran rally arena merupakan tanggung jawab panitia bukan juri. Akhirnya dari 24 tim KRI, 17 tim KRCI beroda, 15 KRCI Divisi Berkaki, 24 tim peserta KRCI Divisi Battle dan 16 tim peserta KRSI itu didapatkan juara sebagai berikut: 1. Kontes Robot Indonesia (KRI) Juara I : Mio-rEi (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) Juara II : F4KUBO (Institut Teknologi Sepuluh November) Juara III: GARUDA (Universitas Gadjah Mada) 2. Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Kategori Expert Battle Juara I : ABENQ2_PNB (Politeknik Bengkalis) Juara II : L-F17 (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) Juara III: R2C BATTLE (Univ. Kristen Satya Wacana) Kategori Beroda Juara I : IRONFIRE (Universitas Gadjah Mada) Juara II : H1-101 (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) Juara III: SILIWANGI (Politeknik Bandung) Kategori Berkaki Juara I : ASA (Institut Teknologi Bandung) Juara II : GRAFIKA 02 (Universitas Gadjah Mada) Juara III: RATATOUILLE (Universitas Indonesia) 3. Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) Juara I : PUTU AYU (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) Juara II : DEWI (Universitas Surabaya) Juara III: El-Hawa (Universitas Brawijaya) Wahyu Nurul Hidayati (Humas Unesa)