www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Sub Direktorat Mitigasi Crisis Center, UNESA menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukasi yang diikuti puluhan mahasiswa di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu, 14 Juni 2023.
Rangkaian acara pertama yaitu diskusi "Kesehatan Mental" yang di dalamnya terdapat pemaparan proyek video edukasi kesehatan mental karya mahasiswa Psikologi dan Bimbingan Konseling.
Kepala Seksi Anti-Narkoba dan Kesehatan Mental, Wiryo Nuryono, S.Pd, M.Pd., mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal bagi para mahasiswa agar bisa membantu rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mengalami masalah kesehatan mental.
"Ketika ada temannya yang mengalami permasalahan mental, mahasiswa kita sudah siap untuk mengatasi hal tersebut. Mereka tidak hanya bisa membantu temannya, tetapi terlebih dahulu mereka juga harus bisa menangani kesehatan mentalnya sendiri," ucapnya.
Dosen Psikologi UNESA itu menambahkan, kegiatan ini terdiri atas dua rangkaian, yang pertama konsep rekan curhat motivator, pengembangan media, dan keterampilan dasar konseling. Kedua, mengenai teknik konseling kognitif behavioristik.
www.unesa.ac.id
Cara Jaga Kebersihan Saat Menstruasi
Selain kegiatan di atas, juga terdapat 'Lokakarya Pemberdayaan Remaja di Bidang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dan Kesehatan Reproduksi'. Kegiatan ini hadir untuk menjawab berbagai stigma masyarakat mengenai mitos yang beredar tentang menstruasi serta bagaimana cara menjaga kebersihan saat menstruasi.
Kasubdit Mitigasi Crisis Center, Dr. Diana Rahmasari, S.Psi, M.Si, mengatakan, kesehatan reproduksi penting dilakukan terutama bagi perempuan yang sedang menstruasi. Salah satu yang perlu diperhatikan yaitu cara mengganti pembalut. Sebaiknya bisa dilakukan 6 kali dalam sehari agar organ reproduksi tidak terkontaminasi bakteri.
Selain itu, free-sex menjadi salah satu penyebab terbesar timbulnya penyakit pada organ reproduksi, seperti HIV. “Dengan adanya edukasi ini, diharapkan mahasiswa dapat menjaga dengan baik kesehatan reproduksi, serta tidak terjerumus free-sex, khawatirnya nanti timbul penyakit yang berbahaya,” beber psikolog itu.
Dita Amalia, S.Sos, M.Psi dari Plato Foundation menerangkan bahwa selama ini banyak sekali hoaks yang beredar di masyarakat mengenai menstruasi dan banyak orang yang mempercayai itu. Hoaks yang dimaksud seperti tidak boleh minum air es hingga olahraga saat menstruasi.
"Hoaks yang beredar memiliki berbagai ciri yang signifikan, ciri utamanya adalah tidak jelas sumbernya, tata bahasa buruk dan tidak logis. Hoaks itu harus ditangkal, bukan dipercayai apalagi disebarluaskan,” tukasnya.
Kegiatan ini, selain sesi edukasi juga ada sosialisasi aplikasi Oky. Aplikasi yang digagas Unicef ini merupakan aplikasi pelacak menstruasi pertama di dunia untuk remaja perempuan. Oky memberikan informasi menstruasi yang menyenangkan, kreatif, dan positif langsung ke tangan remaja perempuan melalui smartphone.
Pada waktu yang berbeda, juga dilaksanakan webinar K3 yang dihadiri narasumber Aghus Sifaq, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Seksi Kebencanaan dan K3 UNESA. []
***
Penulis: Lina Lubaba
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: