www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Kejuaraan Petanque Tingkat Nasional mulai bergulir pada 15-17 Juli 2022 di Lapangan LP3M, UNESA Kampus Lidah Wetan, Surabaya. Ada ratusan peserta dari sejumlah federasi petanque di daerah yang terlibat dalam kompetisi olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan FOPI Jatim dan UNESA tersebut.
Kerjurnas tersebut dalam rangka Dies Natalis ke-58 UNESA. I Nyoman Yamadi Putra, Wakil Ketua Umum PB FOPI mengatakan bahwa kompetisi kali ini mengusung tagline ‘Satu boka sejuta juara, satu bosi sejuta prestasi’. Setidaknya ada sembilan provinsi yang terlibat. Di antaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Bali, Banten dan Aceh.
“Menariknya lagi kita ada peserta dari Malaysia yang membuat adrenalin kompetisi terasa begitu ketat dan penuh persaingan antar tim,” ucapnya.
Total ada 346 atlet berbagai usia yang terlibat. Total atlet putra mencapai 204 partisipan dan atlet putri mencapai 142. Mereka turun di enam nomor lomba. Untuk shooting putra diikuti sebanyak 51 orang, shooting putri sebanyak 35 orang, single putra sebanyak 91 orang, single putri sebanyak 56 orang, double putra sebanyak 97 orang, dan double putri sebanyak 64 orang.
“Peserta memperebutkan juara dengan total Rp.30 Juta,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa bahwa kejuaraan tersebut diadakan rutin setiap tahun. Atlet bisa mengukur dan mengasah kemampuannya. Dari situ kemudian nanti bisa diberikan formula pembinaan untuk kompetisi yang setara atau lebih tinggi ke depannya.
“Untuk Jatim, dari sini capaian atlet langsung kita data, mana yang berbakat dan perlu ditindaklanjuti menuju kompetisi yang berikutnya, kejurnas di Banten, Pomnas di Padang November nanti dan jangka yang lebih jauh tembakannya sampai ke SEA Games,” ucapnya Ketua FOPI Jatim tersebut.
Ketua pelaksana, Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kompetisi tersebut akan dipantau melalui program Coaching Clinic oleh Zanilisa bin Muhamed, pelatih nasional petanque Malaysia. “Atlet yang mengikuti lomba ini akan didata kemudian akan ditindaklanjuti lewat Coaching Clinic,” katanya.
Fokus utama program tersebut untuk mencari, membina dan melatih atlet untuk menguasai pengetahuan dan kecakapan petanque. Sehingga, ke depan, atlet yang dihasilkan bisa diunggulkan dalam kejuaraan yang sama di tingkat nasional maupun internasional.
“Selain itu kompetisi ini juga sebagai persiapan untuk melangkah ke jenjang berikutnya guna menyaring SDM atlet-atlet yang berpotensi kuat untuk melaju pada tahap Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) dan juga pada perhelatan SEA GAMES mendatang. Ini jadi semacam tolak ukur nasional,” ungkapnya.
www.unesa.ac.id
Atlet dari Sidoarjo, Adam Maulana, 15 tahun tahun mengatakan, kendati olahraga ini terlihat mudah dimainkan, tetapi membutuhkan kemampuan khusus termasuk fokus dan ketenangan. Selain itu, untuk menerka-nerka poin dari bola yang didapat juga menjadi tantangan sekaligus memberi rasa penasaran terus menerus, sehingga antusiasme untuk belajar teknik-tekniknya menjadi tinggi. “Target saya menjadi juara satu, tidak lebih dan tidak kurang,” ucapnya semangat. [HUMAS UNESA]
Penulis: Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: