www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Di era digital saat ini pembelajaran agama dan dakwah tidak hanya dilakukan secara tatap muka tetapi juga bisa dilakukan melalui tulisan di media sosial. Hal ini dilakukan oleh salah satu pondok pesantren, Alfalah Ploso Kediri. Pondok Pesantren Alfalah Ploso Kediri dikenal sebagai pondok pesantren yang menghasilkan banyak guru agama dan juru dakwah. Kajian keagamaan dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh di pondok pesantren yang masih memegang tradisi salaf ini, sehingga bekal yang dimiliki oleh santri untuk menjadi guru agama dan juru dakwah sangat cukup.
Namun belum banyak santri Pondok Pesantren Alfalah Ploso Kediri menghasilkan tulisan yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan pelatihan menulis kepada santri Pondok Pesantren Alfalah Ploso Kediri. Adapun kegiatan pelatihan menulis ini bertujuan untuk melatih santri Ploso agar terampil menyampaikan informasi dan mengungkapkan ide-ide kreatifnya melalui tulisan. Tentu saja informasi dan ide-ide kreatif ini berkaitan dengan pembelajaran dan dakwah islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UNESA Lutfi Saksono, M.Pd. mengatakan bahwa para santri membutuhkan pelatihan menulis untuk menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan. “Tidak mudah menuangkan pemikiran islam rahmatan lil alamin kedalam tulisan. Perlu proses latihan,” ujar Lutfi Saksono, M.Pd. Lutfi merupakan Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berjudul “Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Popular Bertema Islam Rahmatan Lil Alamin dan Penguatan Anti Radikalisme di Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri”.
Tiga dosen yakni Lutfi Saksono, M.Pd., Yunanfathur Rahman dan R.N. Bayu Aji mendampingi para santri senior untuk menghasilkan artikel populer yang mudah dibaca dan dipahami oleh masyarakat awam. Tim PKM berharap, pelatihan menulis ini dapat menjadi sarana penyebaran kajian-kajian islam rahmatan lil alamin yang mengedepankan perdamaian, keramahan, toleransi, pluralitas dan juga amar ma’ruf nahi munkar.
Salah satu pengasuh Alfalah, Gus Fahim menyatakan ketertarikannya dengan pelatihan menulis ini. Beliau menekankan kepada santrinya untuk terus belajar menulis dan menyebarkan pemikiran-pemikiran tentang islam kepada masyarakat luas, melalui tulisan. Gus Fahim menyadari, bahwa setiap hal apapun membutuhkan proses. Proses tersebut tidak bisa secara instan agar bisa menghasilkan tulisan yang bagus. Oleh sebab itu, Gus Fahim sangat mendukung tim PKM Unesa melakukan kegiatan pelatihan penulisan di Pondok Pesantren Al Falah. (Humas Unesa)
Penulis : Tim PKM
Share It On: