www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Lima mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan IPTEK (PKM-PI) merancang mesin pres sepatu berteknologi engine control unit atau ECU.
Mesin tersebut dirancang untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi bagi pelaku UKM produksi sepatu kulit, khususnya UD Handoko di Buduran, Sidoarjo.
Mesin pres tersebut lahir dari tangan Rifqi Albaariq (S-1 Teknik Mesin), Kamaludin (S-1 Pendidikan Teknik Mesin), Vemas Aldi Pratama (S-1 Teknik Mesin), Cherin Febriana (S-1 Pendidikan Teknik Mesin) dan Nugraha Prasetya Derajat (S-1 Teknik Mesin). Mereka dibimbing Agung Prijo Budijono, S.T., M.T.
Kamaludin menjelaskan, inovasi yang mereka hadirkan itu merupakan solusi untuk menjawab keluhan UKM sepatu kulit, UD Handoko yang masih menggunakan cara tradisional. Proses pengepresan lem sol sepatu masih dipukul manual yang mengakibatkan lem tidak merata, kurang efektif dan memakan waktu yang cukup lama.
Mesin buatan mereka itu berbasis spiral jack dan dilengkapi beberapa komponen. Pertama, motor listrik, yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin ini menggunakan motor DC yang memiliki konstruksi sederhana, murah, ringan, lebih efisien dan perawatan mudah.
Ketiga, electrical control unit atau ECU merupakan perangkat kelistrikan yang berfungsi untuk mengatur pengoperasian mesin. ECU merupakan otak dasar dari mesin terkomputerisasi. ECU pada mesin ini digunakan untuk menghidupkan dan mengatur putaran spindel motor.
Keempat, memiliki double clem penekanan klebut yang berfungsi untuk mengatur panjang dan pendeknya penahan pada klebut sesuai dengan jenis sepatu yang akan dipress.
Selain itu mesin Press Sepatu Berbasis Jack Screw ini memiliki dimensi yang tidak memakan banyak tempat dengan panjang 40 cm, lebar 48 cm dan tinggi 80 cm dengan bahan rangka besi hollow.
Pemilihan komponen tersebut membuat mesin pres sepatu ini memiliki beberapa keunggulan seperti tekanan dan lamanya penekanan pengepresan sepatu dapat diatur dengan mudah, mampu mengepress sepatu dengan tekanan mencapai 6 ampere atau setara dengan 570 kg, memiliki kapasitas sekali pengepressan satu pasang sepatu sekaligus, dan tentunya memiliki daya listrik yang rendah sekitar 250 watt.
Dia berharap inovasi tersebut bisa membantu meningkatkan perekonomian negara salah satunya dengan membuat suatu kreasi yang inovatif dan solutif bagi UKM di Indonesia. "Kreasi mesin pres sepatu berbasis jack screw ini salah satu kontribusi kami untuk UKM, untuk masyarakat dan bangsa," harapnya.
Mesin tersebut sudah diuji coba dan diserahkan kepada UD Handoko pada Agustus 2023 lalu. Handoko, pemilik UKM tersebut berterima kasih atas mesin inovasi mahasiswa tersebut. Dia berharap mesin pres sepatu yang bisa meningkatkan kapasitas produksinya itu bisa mengembangkan dan memajukan usahanya. [*]
***
Penulis: Hiline Wijayati/Tim PKM-PI FT
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Tim PKM-PI FT
Share It On: