BIDIK MISI, program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka untuk memberikan akses pendidikan yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia, agar generasi bangsa Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi. Program tersebut diperuntukkan kepada mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan berprestasi. Program tersebut berlandaskan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Berdasarkan Undang-Undang tersabut, pemerintah menetapkan Program Bidik Misi yang spesifik kepada perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia, yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Dari 82 perguruan tinggi yang telah ditetapkan pemerintah, Unesa yang statusnya sebagai perguruan tinggi negeri di amanahi untuk menerima mahasiswa lewat jalur Bidik Misi dengan kuota 400 mahasiswa yang tersebar dalam tujuh fakultas yang berada di Unesa, yaitu, FIP, FIS, FBS, FMIPA, FT, FIK, dan FE. Tahun ini Unesa telah berusaha dengan semaksimal mungkin didalam menyeleksi calon mahasiswa yang benar-benar layak untuk menerima beasiswa tersebut", tutur Dra. Hj. Hertiti Setyowati (kepala BAAK Unesa). Ada beberapa faktor yang menjadi kriteria dalam penilaian tersebut, yaitu: keadaan ekonomi keluarga (diutamakan yang memiliki kartu Gakin), jumlah tanggungan keluarga, dan memiliki prestasi (ekstra dan intra). Pada tahun ini pendaftar membludak dan cukup signifikan, "ada sekitar 4000 pendaftar untuk jalur Bidik Misi",imbuhnya (6/9 Red). Hal tersebut memacu tim panitia penyeleksi untuk bekerja secara maksimal, serta teliti dan cermat dalam menyeleksi calon mahasiswa. Unesa dengan tekadnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa, maka para mahasiswa yang diterima lewat jalur Bidik Misi diberikan pelayanan yang mudah dan nyaman, supaya mereka dapat belajar dengan baik. Salah satunya, yaitu, pihak unesa membuatkan rekening kepada setiap individu mahasiswa melalui Bank BTN, untuk mempermudah penarikan uang. Setiap mahasiswa memperoleh dana dari pemerintah sebesar Rp. 5.000.000 per semester. uang tersebut merupkan uang kos (living cost) dan uang makan sebesar Rp.500.000 per bulan, berdasarkan kesepakatan seluruh PTN yang berada di Surabaya dan Madura (ITS, Unair, Unesa, IAIN Sunan Ampel, dan Unijoyo), untuk uang (living kost) dan uang makan dicairkan setiap tiga bulan sekali, Sedangkan yang Rp. 2.000.000. untuk pembayaran SPP dan uang kegiatan kampus. Pengentasan kesenjangan dalam segi pendidikan, merupakan tujuan dicanangkannya program tersebut. Ternyata berdampak positif dan dapat membantu para mahasiswa khususnya dalam bidang ekonomi dan pembiayaan kuliah. Ada berbagai pendapat dari sebagian mahasiswa yang di terima lewat jalur Bidik Misi. Diantaranya, Muhammad Rifai (FIS/ Pendidikan Sejarah), meruakan anak dari pasangan Atip dan Mardliyah ini merasa senang dan bangga. Karena dengan jalur Bidik Misi, dia dapat melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih Tinggi. Orang tua saya sebagai petani , tuturnya. Hal tersebut sama dengan pernyataan Syaiful Rizal (FMIPA/ Matematika). Pria kelahiran Pasuruan 2 April 1991, awalnya tidak menyangka untuk kuliah mimipi. Karena pendapatan orang tuanya hanya pas-pasan, yang berprofesi sebagai petani. Alhamdulillah dengan jalur Bidik Misi dia dapat mengejar cita-citanya sebagai programer yang handal. Dia kedepannya berharap agar dapat mewarnai Unesa di kancah nasional, bahakn Internasional. Pria yang berkulit sawu mateng ini berharap agar dapat mengikuti ajang OSNPTI (Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinngi Indonesia). Keadaan ekonomi merupakan faktor awal kenapa ikut jalur bidik misi. Pernyataan yang diungkapkan oleh Arip Sugianto ( FT/ Pendidikan Teknik Sipil). Disamping itu, dia harus berusaha semaksimal mungkin agar dapat keterima. Ada berbagai rintangan dan kesulitan yang harus dihadapinya. Seperti, pengurusan administrasi dan harus rela bolak-balik Ponorogo. Saya sangat bersyukur diterima lewat jalur Bidik Misi , tutur Moh Lawi (FE/ Akuntansi). Pria kelahiran Sampang Madura ini bertekad untuk berusaha semaksimal mungkin. Baik di ranah akademik dan UKM. Sehingga kedepannya dia mampu memberikan kontribusi yang baik bagi Unesa. Dan harapan kedepannya semoga dengan adanya program Bidik Misi diharapkan agar dapat meningkatakan generasi muda yang mengenyam sekolah Tinggi secara kualitas dan kuantitas. Menurut Ria Erviana mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni mengatakan bahwa dia merasa senang bisa lulus tes Unesa. Keinginannya untuk memasuki Unesa melalui Bidik misi karena satu-satunya Universitas yang mengadakan seleksi penerimaan secara gratis. Keinginannya untuk kuliah menjadikannya mengikuti tes seleksi secara sembunyi-sembunyi (tanpa diketahui orang tuanya). Namun tekad dan semangatnya berjuang menjadikan orang tuanya (alm. Budiyono dan Sri Sholehah), ibunya bangga. Jika ditanya keinginannya untuk memberikan sumbangsih kepada Unesa, paling tidak namanya telah tertoreh di dalam nama-nama mahasiswa prestasi di Unesa. Selain itu, Murdiyanti Risyani dari Fakultas Ilmu Pendidikan, menceritakan sebab keinginannya memilih Unesa, sebab ia mahasiswa terpilih setelah mahasiswa PLS yang telah terdaftar mengundurkan diri. Baginya hal ini merupakan kesempatan yang tidak boleh diunda. Oleh karenanya, ia senang hati mendapat kesempatan untuk kuliah di Unesa. Karena sebab terpilihnya, ia telah mendapat piagam penghargaan pada lomba pidato bahasa Jawa juara 3. Sehingga ia berjanji akan tetap menjaga almamater Unesa. Terakhir saat wawancara melalui via sms, Deni Aprilia mengatakan ketika ia terpilih menjadi mahasiswa Unesa ia sangat bangga. Menurutnya Unesa adalah Universitas yang diminati banyak orang salah satunya dirinya yang masuk di fakultas Keolahragaan itu. Di bidang keolahragaan, Unesa sangat membantu memfasilitasinya untuk maju. Sehingga dia diakhir perbincangannya, Deni mengatakan Unesa is the best. [Zein dan Yuneni] [Humas Unesa]