www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya lewat UNESA FC menyelenggarakan Charity Game dan doa bersama di Lapangan Sepak Bola UNESA, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Rabu, 5 Oktober 2022. Laga amal ini mempertemukan klub sepak bola UNESA dengan Iron Man dan SSC Rawon.
Pimpinan UNESA mulai dari rektor, wakil rektor bidang perencanaan dan kerja sama serta para legenda dan pemain sepak bola tanah air turun berlaga. Hasil sumbangan dalam laga tersebut akan diserahkan kepada para korban tragedi Kanjuruhan lewat Satuan Mitigasi Krisis Center (SMCC) UNESA.
“Ini adalah laga solidaritas untuk para korban sebagai wujud kebersamaan dan persaudaraan. Satu sakit semua merasakan sakit. Semoga dengan ini bisa meringankan beban para korban dan kita bisa belajar dari kejadian ini,” ucap Dr. Sujarwanto, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNESA di sela-sela laga tersebut.
www.unesa.ac.id
Rektor UNESA Prof. Dr Nurhasan, M.Kes., mengatakan, atas tragedi Kanjuruhan seluruh stakeholder, praktisi bahkan akademisi olahraga turut berduka dan prihatin. Kata kunci dalam kasus ini tidak boleh mencari kambing hitam. Yang diperlukan adalah kesadaran dan evaluasi berbagai aspek dalam sistem persepakbolaan Indonesia.
UNESA sendiri, lanjutnya bersama seluruh stakeholder olahraga dalam waktu dekat berencana mengadakan sarasehan untuk membicarakan tragedi Kanjuruhan. Dalam forum itu nanti harapannya bisa menemukan semacam formula sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas sepak bola tanah air. “Tragedi ini harus menjadi yang terakhir, ke depan tidak boleh terjadi lagi,” tukas guru besar Olahraga UNESA itu.
“Sarasehan ini nanti melibatkan semua pihak, suporter bahkan teman-teman media dan pegiat olahraga sepak bola. Kita diskusi dan mengkaji akar persoalannya apa, solusinya bagaimana. Di Eropa seperti di Inggris dan Peru kan pernah terjadi hal yang sama, tetapi itukan dulu dan sekarang eranya beda. Kenapa kita di sini masih terjadi insiden seperti ini. Nah itu yang dikaji,” ucapnya.
Menurutnya, olahraga sepak bola harus adaptif dengan zaman. Perlu kajian dan pemetaan serius di seluruh aspek, termasuk tipikal suporter yang tentunya berbeda, skala rivalitas dan intensitas pertandingan antar klub juga perlu pemetaan.
“Sehingga ketika bertanding ke sini melibatkan klub ini misalnya harus begini penanganannya, ketika di tempat ini harus begini skema pengamanannya. Termasuk SOP-nya bagaimana. Semua hal teknis dan nonteknis harus dikaji total,” jelasnya.
www.unesa.ac.id
Cak Hasan menambahkan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, UNESA menyediakan bantuan pendidikan di UNESA untuk putra dan putri korban yang meninggal dalam insiden Kanjuruhan. “Kami siapkan bantuan untuk putra-putri korban yang berminat sekolah atau kuliah. Di UNESA ada pendidikan level SD, SMP, SMA/SMK dan jenjang kuliah,” ucapnya. [HUMAS UNESA]
Reporter: Fionna Ayu Shabrina/Riska Umami/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: