www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Universitas Negeri Surabaya bersama Inaviga Indonesia, PT Ajinomoto, Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya menyelenggarakan Webinar Seri Dua dengan tema ‘Strategi Menyusun Menu Menyehatkan untuk Keluarga: Peranan Rasa Umami’ pada Sabtu (24/07/2021).
Webinar ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof. Dr. Ir Ahmad Sulaeman, MS., C.Ht. selaku Guru Besar IPB, dan Irma Gustiana A, S.Psi., Mpsi., selaku Psikologi Anak/Keluarga dan Founder of ruangtumbuh.id. Selain itu juga ada Cleonara Yanuar Dini, SGz., MSc., RD. selaku Dosen Prodi Gizi UNESA.
Direktur INAVIGA Indonesia, Hendry Noer Fadillah, STP., MP. memberikan sambutan bahwa sistem imun sangat penting bagi kesehatan kita di masa pandemi. Salah satu faktor penting untuk mendukung sistem imun tersebut adalah asupan gizi yang dimulai dari keluarga.
Chusnur Ismiati, SH., MM. Selaku ketua DWP/GOW Kota Surabaya juga memberikan sambutan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan menu keluarga yang sehat supaya tetap punya manfaat untuk membangun imunitas dan juga membangun kekuatan tubuh.
Prof. Dr. Ir Ahmad Sulaeman, MS., C.Ht pada kesempatan itu mengatakan bahwa healthy diet sangat penting untuk kesehatan dan gizi yang baik, di antaranya adalah melindungi terhadap berbagai penyakit kronis tidak menular (NCD) seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Dengan mengonsumsi beragam makanan dan mengonsumsi lebih sedikit garam, gula, dan lemak trans merupakan esensial untuk healthy diet.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa gizi yang seimbang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, pemeliharaan kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh, aktivitas dan sebagainya. Terdapat empat pilar gizi seimbang, yakni mengonsumsi beranekaragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk menjaga keamanan makanan, melakukan aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal.
Lebih lanjut, ia menyampaikan cara menyusun menu gizi seimbang untuk keluarga, di antaranya menghitung jumlah anggota keluarga, komposisi anggota keluarga, dan jenis kelamin. Kemudian menentukan porsi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan gizi. Memilih jenis bahan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Selain itu, menghitung belanja pangan sesuai dengan anggaran belanja yang ditetapkan, pilih rencana menu dan resep yang sesuai, susun menu simbang sesuai kebutuhan, harga, potensi sumber daya lokal, pilihan dan kebiasaan makan keluarga (makan pagi, siang, dan malam). “Tidak hanya gizi seimbang saja yang diperhatikan, tetapi juga cita rasa terhadap makanan karna makanan dengan pola gizi seimbang tidak bermanfaat sekali apabila tidak dimakan,” ujarnya.
Irma Gustiana A, S.Psi., Mpsi., memaparkan bahwa otak ‘kedua’ manusia berada di pencernaan dengan memiliki komponen yang mirip dengan struktur otak, sehingga hal ini dapat berpengaruh juga dengan mood, perilaku, bahkan kesehatan mental. Perilaku makan adalah pandangan dan tindakan seseorang terhadap makanan yang dipengaruhi oleh persepsi pengetahuan tentang makanan dan pilihan makanan untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan tubuh.
Terdapat beberapa masalah terhadap pemberian makanan terhadap anak, di antaranya anak biasanya suka pilih-pilih makanan, tidak suka makan sayur, menolak makanan dan sebagainya. Untuk itu perlu adanya hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah pahami perkembangan dan kebutuhan anak, libatkan anak saat berbelanja, libatkan dalam diskusi menu atau membuat menu harian, ajak serta saat menyiapkan olahan makanan, berikan tanggung jawab kecil saat proses persiapan atau memasak, dan cita rasa yang menggugah selera.
Cleonara Yanuar Dini, S.Gz., M.Sc., RD. menyampaikan tentang menu sehat kuliner Jawa Timur. Menu makanan yang ada di Jawa Timur seperti bakso, rawon, soto, nasi pecel dan sebagainya semuanya bisa dijadikan sebagai menu gizi seimbang jika memakannya sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan panduan kompoisisi serta porsi sekali makan.
Terdapat 10 pedoman gizi seimbang, di antaranya biasakan makan pagi, minum air putih cukup, banyak makan buah dan sayur, membaca label pada kemasan pangan, mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, mengonsumsi lauk yang mengandung protein tinggi, batasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak, lakukan kegiatan fisik, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, serta syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
Adapun panduan isi piring sekali makan untuk orang dewasa adalah sepertiga makanan pokok, sepertiganya lagi sayuran, seperenamnya lauk pauk, dan seperenamnya lagi buah-buahan. “Makanan sehat itu juga terkait waktu, keteraturan waktu berpengaruh dalam kesehatan seperti makan pagi, makan selingan, makan siang dan seterusnya,” tuturnya. (Aida/zam)
Share It On: