www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Tim dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bekerja sama dengan Matching Fund Kedaireka 2022 menciptakan Aplikasi Asesmen untuk membantu kinerja calon dan para guru di Luminor Hotel, Jemursari, Surabaya pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Aplikasi tersebut dilatarbelakangi karena masih banyaknya calon guru bahkan guru yang belum memahami dan terampil mengembangkan soal pembelajaran yang baik dan benar sesuai indikator dan tujuan pembelajaran.
Pembuatan soal, kata Ketua Satuan Inovasi UNESA Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd., tidak boleh asal-asalan. Soal merupakan ‘alat atau cara’ mengukur sejauh mana pelajaran atau materi dipahami siswa sesuai tujuan pembelajaran.
Karena itu, dalam menyusun soal, calon guru atau guru harus didasarkan pada sejumlah prinsip di antaranya motivasi peserta didik, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, mendidik dan komprehensif.
“Asesmen itu ada sasarannya tersendiri sesuai domain pembelajaran. Ada aspek tujuan, metode dan ada instrumennya,” tukas ketua pelaksana Matching Fund 2022 itu.
www.unesa.ac.id
Saat ini, pembelajaran banyak menggunakan Taksonomi Bloom (terbaru) sebagai panduan guru dalam menyusun soal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Taksonomi ini terdiri dari berbagai tingkatan. Aspek kognitif saja ada tingkat 1 atau C1 sampai tingkat 6 atau C6.
“Aplikasi ini memudahkan guru, karena mengakomodasi aspek-aspek tersebut. Guru tidak perlu pusing lagi merancang soal untuk mengukur aspek kognitif dan bagaimana menyusun soal untuk ranah afektif misalnya,” tambahnya.
Aplikasi ini, lanjutnya, disusun oleh tim pakar dari berbagai bidang. Adapun soal yang dirancang dalam aplikasi itu mulai dari matematika, fisika, kimia hingga biologi. Peserta penyusun tersebut divalidasi pakarnya masing-masing.
Validator memiliki peran penting dalam menilai dan menimbang kevalidan aplikasi besutan para dosen FMIPA tersebut. Ada empat dimensi pengetahuan yang ada di dalam aplikasi tersebut yaitu faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.
Aplikasi ini disusun secara detail dengan mempertimbangkan kebutuhan calon atau para guru di lapangan. Perancangan aplikasi ini juga melibatkan tim dari Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi (PUI-PT) Universitas Negeri Malang.
“Semoga aplikasi UNESA ini nantinya bisa didistribusikan kepada sekolah-sekolah binaan kami. Karena ini sangat membantu mudahkan guru,” harap Mohamad Fauzi, CEO Kualitas Pendidikan Indonesia. [HUMAS UNESA]
Penulis: Amalia
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: