www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA - Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah kabupaten (Pemkab). Salah satunya dengan Magetan misalnya yang kolaborasinya sudah menjangkau berbagai bidang. Terbaru, sinergi keduanya fokus ke peningkatan literasi digital siswa dan guru sekolah menengah pertama negeri (SMPN) se-Kabupaten Magetan.
Atas dasar itulah, tim UNESA yang dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M. Pd., mengadakan sejumlah pelatihan peningkatan literasi digital bagi siswa dan guru yang berlangsung di Aula SMPN 1 Magetan. Kegiatan dilakukan secara bertahap yang dimulai pada Selasa, 5 Juli 2022 hingga 19 September 2022.
Prof Bambang menyatakan bahwa literasi digital menjadi kompetensi yang dibutuhkan era digital ini. Literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi termasuk komputer dan smartphone (hp) dengan segala perangkat, fitur dan aplikasinya untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan data atau informasi dengan kecakapan kognitif, teknikal maupun sikap atau etika.
“Kemampuan ini terdiri dari beberapa variabel penting. Namun yang jelas pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada siswa atau guru bagaimana sih esensi dari teknologi itu sendiri. Kemudian bagaimana menggunakan dan memanfaatkanya untuk kebutuhan belajar dan mengajar di sekolah,” terangnya.
www.unesa.ac.id
Kaitan dengan itu, adapun beberapa variabel penting yang dilatih yaitu kemampuan menulis teknis baik siswa maupun guru yang mencakup kemampuan dasar jurnalistik, fotografi dan layout majalah sekolah, manajemen majalah sekolah, hingga praktik digitalisasi majalah sekolah. “Pelatihan ini tentu berdasarkan arah kebijakan dinas pendidikan di Magetan kaitannya dengan implementasi kurikulum merdeka belajar di sana,” ujar Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd.., salah satu dosen yang terlibat sebagai tim pengabdian tersebut.
Harmanto melanjutkan, pelatihan tersebut untuk membekali para siswa dan guru agar memiliki kemampuan teknis dalam menghidupkan budaya literasi di sekolah yang ada di Magetan. Materi jurnalistik misalnya dimaksudkan agar para siswa dan guru memiliki kemampuan dalam mendata dan mengolah informasi yang dapat disebarkan kepada warga sekolah, sekolah lain maupun luar sekolah.
Majalah bisa dikatakan sebagai media komunikasi sekolah dengan pihak eksternal. Program sekolah, aktivitas dan inovasi siswa maupun guru bisa didokumentasikan dan disebarkan lewat majalah yang tentunya bisa meningkatkan budaya literasi dan branding sekolah itu sendiri. “Majalah tidak hanya cetak, tetapi juga dalam bentuk digital yang bisa diakses lewat smartphone masing-masing. Itu yang kita latih sampai mereka bisa,” papar Prima kembali.
“Alih-alih membuat majalah, mendokumentasikan prestasi, inovasi dan program-program unggulannya saja jarang dilakukan sekolah di daerah. Semoga dengan pelatihan ini, siswa dan guru benar-benar bisa memproduksi naskah jurnalistik dalam bentuk majalah sekolah. Dengan begitu, setidaknya siswa dan guru bisa membaca karya mereka sendiri, bangga dengan kemampuan mereka sendiri yang nantinya dapat mendorong kualitas literasi di sekolahnya masing-masing,” harapnya.
www.unesa.ac.id
Sebagai informasi, pelatihan tersebut terdiri dari beberapa tahapan. Ada tahapan teori atau membekali para siswa dan guru dengan pemahaman menulis teknis untuk majalah yang dilanjutkan dengan praktik memproduksi naskah dan membuat majalah.
Selain itu juga ada praktek fotografi dan layout yang dibimbing langsung para ahli dan praktisi di bidangnya. Selain itu, pada tahapan berikutnya, tim terus memberikan bimbingan teknis secara daring hingga peserta masing-masing sekolah benar-benar menghasilkan luaran berupa majalah sekolah.
“Pelatihan ini luar biasa dan para peserta semangat dan antusias mengikutinya. Terima kasih kepada Pemkab Magetan dan jajaran dinas pendidikan, termasuk para kepala sekolah, guru dan siswa yang semangat untuk sama-sama meningkatkan literasi digital. Semoga dari sini kita bisa terus bekerja sama untuk melahirkan berbagai kreativitas dan inovasi di sekolah-sekolah ke depannya,” harap Prima.
Adapun tim UNESA yang terlibat dalam kegiatan tersebut yaitu Prof Bambang Yulianto, M.Pd., Dr. Harmanto, M.Pd., Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd., Arqoma Nurveda Carreza, S.T., dan Irhamna Nirbhaya Carreca, SST. Kegiatan tersebut juga dihadiri jajaran organisasi perangkat daerah khususnya dinas pendidikan setempat. [HUMAS UNESA]
Foto : Dokumentasi Tim PKM dan Humas Unesa
Share It On: