www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Upaya dan strategi harus dilaksanakan dalam menciptakan sistem tata kelola lembaga yang bersih, transparan, dan berintegritas. Terkait itu, Universitas Tadulako (Untad) berkunjung ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terkait Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada Jumat, 28 Juli 2023.
Rombongan dari Kota Palu itu disambut jajaran pimpinan di Ruang Rapat, Lantai 8, Rektorat, Kampus Lidah Wetan. Pada kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., menyebut dalam rangka mewujudkan zona integritas, lembaga harus melaksanakan serangkaian strategi termasuk peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang integritas.
Beberapa fakultas yang ada di UNESA telah diupayakan dalam persiapan Zona Integritas yang dikhususkan untuk pelayanan publik. Pada tahun ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) telah menjadi cerminan dan telah siap menjalankan zona integritas secara penuh.
“Zona integritas bukan hanya sekadar program formal, melainkan juga mencerminkan komitmen sejati yang profesional dan bertanggung jawab,” terangnya.
Dalam pelayanan publik, UNESA juga telah mengembangkan sistem pelaporan kemahasiswaan (Simpelmawa) yang ditujukan untuk aktivitas mahasiswa, pelaporan, hingga audit penghargaan mahasiswa berprestasi.
Hal ini juga ditujukan saat ada beberapa program salah satunya yang langsung terintegrasi dengan rekap pencatatan. “Sistem ini mempermudah mahasiswa sehingga semangat para juara dalam mengikuti perlombaan akan meningkat dan tercatat dalam sistem,” bebernya.
Selaku perwakilan Untad, Dr. M. Nur Alamsyah, M.Si. mengatakan kunjungan ini ditujukan untuk menelaah keterlibatan pengawasan dan partisipasi dalam proses pelayanan publik di UNESA.
Tentu pihaknya akan lebih mengetahui bagaimana ukuran kualitas pelayanan berdasarkan beberapa indikator dalam proses pelayanan agar lebih efisien dan tepat sasaran.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., menjelaskan pada penerapan zona integritas di suatu instansi harus berawal dari hal yang kecil. Pasalnya hal sekecil apapun bisa menjadi kebiasaan dan perlu pembiasaan berdasarkan SOP dan berpengaruh dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yang juga menjadi dasar instrumen penilaian lembaga.
“Dalam lingkungan fakultas, mewajibkan seluruh elemen untuk melaporkan segala bentuk bentuk kegiatan dan capaian yang dilaksanakan untuk penguatan zona integritas. Bahkan penerapan di berbagai indikator, capaian kinerjanya mencapai 100 persen,” ujarnya.
Dalam manajemen perubahan, FISH terus memberikan layanan prima melalui penetapan dan pencanangan zona integritas. Bahkan untuk mewujudkan layanan prima tersebut pihaknya membuat tagline “FISH Pasti Melaju” yang ditampilkan di setiap media sosial dan laman web. “Kami juga telah mengembangkan inovasi berbasis aplikasi ‘Si Dilan’ yang difokuskan dalam pelayanan pada mahasiswa,” tambahnya.
Pihaknya juga menerangkan, pada sistemnya telah mengatur beberapa aplikasi yang lebih spesifik untuk masing-masing unit dalam mendukung profesionalitas pegawainya. Penerimaan pegawai di lingkupnya juga telah disesuaikan dengan kebutuhan global, sehingga diharapkan dapat menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai etika dan integritas. [*]
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: