www.unesa.ac.id
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut kerja sama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan 12 perguruan tinggi di Indonesia. Terhadap kegiatan ini, Totok, yang hadir mewakili Rektor Unesa, kembali berharap bahwa hasil riset ini memberikan memberikan perspektif baru yang mampu memberikan advokasi dan edukasi pada publik tentang kualitas siaran yang baik
“Semoga dengan riset ini mampu mendorong peningkatan selera di masyarakat sehingga televisi dapat memproduksi program yang semakin mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, mengurangi bullying serta menyebarkan semangat positif’, terangnya
Sementara Nuning Rodiyah, Komisioner KPI. ketika membuka acara ini turut menaruh harapan pada kegiatan riset ini. Menurutnya, dengan perubahan metode yang lebih kualitatif yang lebih menawarkan kedalaman, riset ini diharapkan menemukan secara detail perspektif publik pada sebuah program.
“ketika informasi (harapan publik) ini bisa kita dapatkan, tentu riset ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Misalnya, televisi akan menjadikannya sebagai rujukan untuk membuat program yang baik. Atau, agensi iklan juga dapat memanfaatkannya menjadi panduan.”, jelasnya
Nuning menggarisbawahi perihal iklan sebagai sumber dana televisi. Ia mempromosikan konsep brand safety yang berarti brand harus memasang iklan pada program yang aman dan berkualitas. Menurutnya ini akan mendorong korporat harus memperhatikan indeks kualitas ini saat ingin memasang iklan.
“Kami akan mencoba mendorong para pengiklan tentang konsep ini. Harapannya pengiklan akan selektif karena harus memperhatikan hasil riset ini dan juga merujuk data penjatuhan sanksi oleh KPI”, terangnya. (Humas Unesa)
Share It On: