www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Jumlah guru besar Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus bertambah. Kampus ‘satu langkah di depan’ itu mengukuhkan empat guru besar baru dalam Rapat Terbuka Senat Akademik UNESA di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat, 23 Desember 2022.
Adapun guru besar yang dikukuhkan di penghujung tahun 2022 ini yaitu, 1) Prof. Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd., guru besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan, 2) Prof. Nadi Suprapto, M.Pd., Ph.D., guru besar bidang Pendidikan Fisika, 3) Prof. Dr. Mahanani Tri Asri, M.Si., guru besar Ilmu Mikrobiologi, 4) Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., buru besar bidang Ilmu Manajemen Karir.
Rektor Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa tahun ini UNESA sudah mengukuhkan sebanyak delapan guru besar. Ini merupakan buah dari kerja sama semua pihak dalam mendorong para doktor untuk meraih profesor lewat program percepatan guru besar. Pihaknya memfasilitasi para dosen dengan menyiapkan anggaran, tim pendamping dan ada treatment khusus.
“Tahun ini UNESA sudah mengukuhkan delapan profesor di berbagai bidang. Total guru besar mencapai 83 orang dan tahun depan targetnya bisa mengukuhkan sekitar belasan gubes baru. Harusnya, tahun ini masih ada lima orang, tetapi kemungkinan surat keputusannya turun dalam waktu dekat,” ucapnya.
Menurut Cak Hasan, guru besar memiliki peran penting dalam kemajuan perguruan tinggi. Mereka merupakan ujung tombak inovasi. Dia berharap, keempat guru besar tersebut mampu mengambil peran penting dalam memajukan UNESA PTN BH dan aktif dalam pembangunan nasional.
Kendati memiliki jabatan akademik yang tinggi, guru besar harus terus berkarya dan menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tauladan dalam kepribadian. Guru besar baru membawa spirit baru dalam melahirkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
www.unesa.ac.id
Cak Hasan menegaskan, gelar profesor bukan untuk gagah-gagahan, tetapi sebuah penanda bahwa pemegangnya adalah orang terhormat, terdidik, profesional yang berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Masyarakat luas menanti peran dan kontribusi Saudara, sebab di balik gelar profesor ada ilmu, perjuangan, kerja keras, dedikasi dan tanggung jawab moral untuk bangsa dan negara. Lebih penting lagi, di balik gelar profesor ada kearifan,” tandasnya.
Luncurkan Dua Pemeringkatan
Selain pengukuhan gubes, kampus para juara ini juga meluncurkan UNESA-SPORTTRIC dan UNESA-ARTRIC yang masih-masing sebagai lembaga pemeringkatan bidang olahraga dan seni-budaya bagi institusi perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Ketua Satuan Klasterisasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi UNESA, Prof. Nadi Suprapto, M.Pd., Ph.D., menyampaikan bahwa pemeringkatan yang diluncurkan ini berkaitan dengan bidang unggulan UNESA yaitu olahraga, seni dan disabilitas. UNESA harus menjadi trend center pengembangan tiga bidang tersebut di dunia.
“UNESA mengikuti pemeringkatan seperti QS, THE Impact Ranking sebagai partisipan. Mulai tahun ini UNESA tidak hanya sebagai peserta, tetapi sebagai host. Makanya ada UNESA-DIMETRIC yang hasilnya sudah diumumkan baru-baru ini serta UNESA-SPORTTRIC dan UNESA ARTRIC diluncurkan hari ini,” jelasnya.
Menurutnya, pemeringkatan tersebut penting diselenggarakan. Seperti UNESA-ARTRIC misalnya yang tidak lepas dari kekuatan Indonesia. Seni dan budaya salah satu penciri dan keunggulan Indonesia yang dihargai dan diakui negara-negara Eropa. Bahkan, lanjutnya, banyak orang luar negeri yang menikmati seni budaya Indonesia seperti wayang, ludruk, tari dan masih banyak lagi.
“Semoga ini tidak hanya semakin memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di mata dunia, tetapi juga UNESA di hadapan lembaga internasional. Diharapkan juga ini sebagai salah satu upaya yang membawa UNESA menuju world class university atau sesuai taglinenya satu langkah di depan,” harapnya. [HUMAS UNESA]
***
Reporter: Amelia/Saputra/Farhan
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: