www.unesa.ac.id
Dalam sambutanya Ketua HPBI Jatim menyebutkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus terus eksis ditengah perkembangan zaman. Begitu banyak tantangan kedepan, sebab telah memasuki era baru yakni Era Revolusi Industri 4.0. Dalam era ini akan banyak memiliki pengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan. Dengan terselenggaranya kegiatan seminar ini bagi peserta yang hadir dapat menjadi ajang wahana saling asah, asih dan asuh pengetahuan lebih dalam mengenai bahasa dan sastra Indonesia.
Sementara itu Dr. Yeyen Maryeni, M.Hum., selaku ketua HPBI pusat, memberikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini yang menunjukkan bahwa masih tinggi animo baik dari Mahasiswa, ibu dan bapak guru terhadap bahasa dan sastra indonesia.
"Dengan terbentuknya HPBI harus melakukan konsolidasi dengan penataan kelembagaan yang ada, mengaktualkan kegiatan yang dikemas seperti pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kemahiran dalam berbahasa," tuturnya.
Sebelum membuka kegiatan, Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., menyampaikan HPBI yang didominasi oleh guru tetap terbuka bagi masyarakat umum seperti para awak media yang mana dapat turut serta berkontribusi menjadi pembina dalam setiap kegiatan yang ada."HPBI akan memiliki pamor dan tetap mempertahankan eksistensinya jika menunjukkan jati dirinya yang mampu menjadi pembina terkait perkembangan Bahasa Indonesia khususnya," pungkas manta Dekan FBS itu.
Seminar Nasional menyedot animo yang luar biasa hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia mendapat tempat khusus untuk para akademisi dan juga masyarakat. Total keseluruhan peserta sebanyak 460 orang yang terbagi atas 150 peserta dari Unesa, 50 peserta dari Universitas Bhayangkara Surabaya, 106 peserta daro STKIP PGRI Pasuruan, 30 peserta dari Universitas Adi Buana Surabaya, serta guru-guru dari Kabupaten Sidoarjo. (Yuris/Suryo)
Share It On: