www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Menangkal gerakan radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat memang perlu strategi yang tepat, pendekatan yang komprehensif, dan melibatkan banyak pihak. Kaitan dengan itu, Universitas Negeri Surabaya punya formula khusus untuk mengantisipasi munculnya gerakan tersebut di dalam kampus maupun di luar kampus.
Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan. M.Kes lewat sambutannya dalam kuliah tamu “menangkal radikalisme” beberapa waktu lalu mengatakan bahwa paham-paham pemicu tindakan teror harus ditangkal dan diantisipasi kemunculannya sedini mungkin. Salah satunya dengan optimalisasi penanaman nilai-nilai Pancasila kepada para generasi bangsa.
Di Unesa, nilai Pancasila menjadi semangat dalam rancangan kurikulum. Nilai Pancasila disisipkan ke dalam mata kuliah dan termanifestasi dalam setiap penyelenggaraan pembelajaran di tiap-tiap kelas.
Rintis Desa Pancasila
Selain itu, Unesa juga merancang program Pengabdian Kepada Masyarakat khusus untuk merintis Desa Pancasila di beberapa kabupaten di Jawa Timur. Menurutnya, Desan Pancasila itu nanti menjadi pusat-pusat penting pembinaan ideologi dan sebagai wadah pembumian Pancasila langsung di tengah-tengah masyarakat. “Program kita tentu bukan hanya sekadar diskusi atau doktrinasi, tetapi benar-benar membawa Pancasila ke ranah inovasi, prestasi, dan kolaborasi di tengah masyarakat,” paparnya.
Desa Pancasila itu juga akan terus diupayakan untuk menjadi desa percontohan dalam hal penanaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila. “Merintis Desa Pancasila ya memang menantang, tetapi akan gampang jika kita punya tekad dan bekerja sama untuk itu,” ujarnya.
Pusat Pembinaan Ideologi (PPI)
Unesa juga mendirikan Pusat Pembinaan Ideologi yang berfungsi sebagai wadah untuk membangun ideologi kebangsaan berbasis nilai Pancasila. Pendekatan yang digunakan adalah berbasis pendidikan dan keilmuan. Menurut Cak Hasan (sapaan akrabnya) bahwa PPI menjadi garda depan dalam mendeteksi dini munculnya gerakan yang berbahaya bagi keutuhan bangsa di dalam kampus. “Kalau terdeteksi, langsung ditangani dan diberi pembinaan khusus, sehingga paham-paham yang berbahaya itu lenyap dan tuntas,” ujarnya.
Kukuhkan Duta Bebas Radikalisme
Guna melibatkan peran aktif mahasiswa, Unesa juga mengukuhkan para mahasiswa sebagai duta bebas radikalisme pada acara webinar nasional tentang radikalisme pada 30 April 2021 di Lantai 11 Gedung Rektorat Unesa Lidah Wetan. Para duta itu memiliki tugas dalam melakukan sosialisasi dan menjadi garda depan dalam menakar muncul dan tumbuhnya gerakan ideologi yang bertentangan dengan pancasila di kalangan mahasiswa.
Bangun Monumen Pancasila
Wujud komitmen Unesa untuk membumikan nilai Pancasila adalah dengan membangun monumen Pancasila di Lab Merdeka Belajar Unesa Lidah Wetan. Lewat monument itu, Unesa meneguhkan nilai Pancasila yang terintegrasi dan menyemangati pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di Unesa.
“Nafas pendidikan di Unesa adalah Pancasila. Pancasila adalah persatuan, keadilan, kemakmuran, kemajuan dan keunggulan masyarakat dan bangsa Indonesia. Itu yang kita upayakan,” tegasnya. “Harapannya, kita sebangsa dan setanah air, apapun golongan, bangsa dan agamanya bisa hidup damai dan merasa senasib-sehati dalam ikatan NKRI,” sambungnya. (Humas Unesa)
Share It On: