Kegiatan pelatihan yang dibiayai dari bantuan Islamic Development Bank (IDB)-Unlam ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 s.d. 16.00 selama lima hari. Narasumber/pemateri dari Unesa, yaitu: Yakup, S.Sos., M.M., Suwono, S.H., Djoko Pramono, S.Pd., M.Si., dan Bambang Indragiri, S.P., M.M. Selain pemateri dari Unesa, Panitia juga melibatkan arsiparis dari Universitas Negeri Malang dan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim. "Memang Nomenklatur Kearsipan Unlam sudah berbentuk UPT. Pada 10 Juli 2015 saya dilantik menjadi Kepala UPT Kearsipan. Berdirinya UPT Kearsipan Unlam didasarkan pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Dikti Nomor 42 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unlam. Namun dalam hal fungsi kearsipan, Unlam jauh tertinggal dibanding Unesa. Meskipun Kearsipan Unesa belum ada dasar hukum pembentukannya tetapi kegiatan kearsipan Unesa bisa dilihat hasil kerjanya. Apalagi prestasi arsiparis Unesa, telah dua kali juara nasional." komentar Salamah, arsiparis sekaligus Kepala UPT Kearsipan Unlam. "Semoga Kearsipan Unesa segera berbentuk UPT, supaya semakin jelas struktur atau organisasinya dan semakin maju." ucap Salamah, salah satu peserta pelatihan. Komentar lain disampaikan Basirun "Salah satu alasan mengapa Unesa kami pilih, karena aktivitas Kearsipan Unesa sangat beragam, hal ini bisa kami lihat di internet." tandasnya.
Pada bagian akhir pelatihan pukul 13.00-16.00 dilaksanakan kegiatan Kunjungan Kearsipan. Peserta diajak berkunjung sekaligus mengamati kegiatan kearsipan di fakultas/unit kerja di Kampus Lidah Wetan. Unit Kearsipan LP3M (PPG) dan Unit Kearsipan FIK terpilih menjadi tempat kegiatan Kunjungan Kearsipan ini. (djp/Humas)
Share It On: