www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Guna meningkatkan kualitas penyiaran di Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adakan Diseminasi Indeks Kualitas Program Siaran Televisi bertajuk “Potret Siaran Sinetron di Indonesia” di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kampus Ketintang pada Rabu (26/10/2022).
Mengawali kegiatan, Dr. Danang Tandyonomanu, S.Sos., M.Si., Kaprodi Ilmu Komunikasi UNESA mengatakan kegiatan diseminasi ini merupakan rangkaian dari kerja sama KPI dan UNESA guna meningkatkan kualitas siaran televisi di Indonesia.
“UNESA juga sudah 5 tahun bekerja sama dengan KPI untuk melakukan riset program siaran televisi di Indonesia. Hasil kerja sama ini tentunya akan menghasilkan gambaran pada siaran televisi untuk bahan diskusi ke depannya,” bebernya.
Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, MA, Dekan FISH UNESA mengungkapkan, UNESA bersama KPI akan mendalami seluk beluk siaran sinetron di Indonesia. Menurutnya, program sinetron juga harus menjadi media edukasi bagi masyarakat yang menontonnya di samping menjadi media hiburan.
“Media juga menjadi sebagai salah satu pilar yang menuntun identitas sebuah bangsa, dan kontribusinya itu sangat berpengaruh,” tambahnya.
Awang Dharmawan, M.A., Dosen Ilmu Komunikasi UNESA, mengatakan program sinetron dan infotainment memiliki indeks yang belum cukup dari kriteria penilaian yang ada.
“Selain program sinetron, UNESA juga meneliti delapan jenis program lainnya yang ada di media penyiaran yang nantinya juga akan menjadi data apabila terdapat fokus lain pada diseminasi lainnya,” terangnya.
www.unesa.ac.id
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah mengatakan dalam memperbaiki kualitas tayangan, KPI sebagai pengawas tidak bisa berdiri sendiri, tetapi juga perlu diperkuat peran perguruan tinggi.
Dia menekankan konten yang ada dalam program siaran televisi harus diproduksi secara baik karena masyarakat meminta konten baik dan berkualitas.
“Dengan kerja sama UNESA sebagai lembaga pendidikan di Jawa Timur dapat memperbaiki kualitas siaran di media penyiaran kita melalui masukan para akademisi,” tambahnya.
Dosen Bahasa Indonesia UNESA, Parmin, M.Hum. memaparkan program acara sinetron di Indonesia tidak pernah mencapai skor indeks kualitas yang ditetapkan KPI. Bahkan untuk indikator “tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural” hanya pernah sekali mencapai indeks 3,08 dari indeks 3,00 yang ditetapkan KPI.
“Kalaupun tema sinetron terpaksa menggunakan unsur mistik, horor, dan supranatural itu sebenarnya bukan suatu kesalahan, karena itu juga merupakan bagian dari kita. Tetapi yang terpentingnya itu bagaimana cara mengemasnya,” ungkapnya.
Pada kesempatannya, Awang juga berharap dengan adanya riset dan evaluasi dari berbagai pihak, program siaran televisi di Indonesia semakin baik guna mengedukasi masyarakat dari segala usia. [HUMAS UNESA]
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: