Rasa kesetiaan terhadap bangsa muncul karena adanya kesadaran terhadap pentingnya identitas kolektif sebagai bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Hal tersebut yang nantinya akan mendorong adanya keinginan hidup bersama atau kemauan untuk bersatu yang merupakan substansi penting dari nasionalisme. Mewujudkan nasionalisme dalam ke-bhineka-an itulah tantangan bangsa Indonesia saat ini. Dalam era demokratisasi di tengah globalisasi, Soekarwo menghimbau agar menjadikan ke-bhineka-an sebagai karakteristik bangsa yang selayaknya dipahami sebagai kekuatan bukan kelemahan.
Muchlas Samani memiliki satu hal yang menarik dalam memperingati HUT, "Pada momen peringatan HUT apa saja, terlebih HUT RI, saya selalu menekankan, mari kita merefleksikan diri, apakah kita sudah bisa menepati janji? Khususnya Unesa, kami harus bertanya kembali kepada diri, sudah baguskah Unesa mengisi kemerdekaan selama ini? Apakah kita sudah berhasil untuk mencerdaskan kehidupan bangsa?," ujarnya kepada para peserta upacara HUT RI. Lebih jauh Muchlas mengutarakan keinganannya untuk terus dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan. Pada upacara tersebut, beberapa dosen mendapatkan ucapan selamat dan apresiasi karena telah mendapatkan penghargaan Lencana Karya Satya dari Presiden RI atas pengabdiannya menjalankan tugas selama 10 Tahun, 20 Tahun, dan 30 Tahun. "Saya berharap dengan telah diterimanya penghargaan tersebut, dosen-dosen Unesa bisa makin meningkatkan kinerja terbaik," imbuhnya.
Bersamaan dengan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 66, di kampus Unesa Lidah Wetan, juga selenggarakan upacara bendera, dengan peserta upacara dari unsur Guru-guru yang sedang mengikuti PLPG Gelombang VI dan Instruktur yang sedang bertugas. Upacara bendera yang diselenggarakan di kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya dibacakan sambutan Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. Sukarwo, oleh Pembina Upacara Drs. I Nyoman Sudarka, MS., Dekan FIP Unesa. (red:.Ema Septiana_Humas)
Share It On: