www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Dengan mengusung tema “Disrupsi Digital sebagai Peluang Optimalisasi Ekonomi Kreatif” Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi (HIMAJPE) UNESA menggelar Webinar Nasional Kewirausahaan pada 10 Desember 2021. Acara dibuka Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNESA. Dalam sambutannya, beliau mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk semakin sadar dan terlibat di sektor ekonomi kreatif, terutama lewat media sosial. Sektor kreatif merupakan salah satu trend saat ini. Anak-anak muda harus cepat mengendus dan memanfaatkan peluang saat ini dan nanti.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc, pada kesempatan itu membahas “Strategi Transformasi Digital sebagai Peluang Dalam Mendukung UMKM di Jawa Timur”. Ia menjelaskan, pertumbuhan dan struktur ekonomi Jawa Timur pada tahun 2021 rupanya memberikan kontribusi terhadap PDB nasional. Pada sektor industri pengolahan, menyumbang pemasukan terhadap PDRB JATIM sebesar 22,98%. Sektor perdagangan menyumbang sebesar 20,46%. Lalu, sektor pertanian menyumbang sebesar 12, 44% dan pada 14 sektor lainnya yang telah menyumbang sebesar 44, 12%.
Koperasi dan UMKM di Jawa Timur turut berkontribusi sebesar 57,25% terhadap PDRB JATIM. Artinya perkembangan ekonomi Jawa Timur cukup baik didukung peran penting stakeholder di berbagai sektor. Jatim, lanjutnya akan terus berupaya memajukan berbagai sektor. Salah satunya dengan percepatan ekosistem dalam mendukung digitalisasi UKMK. Mulai dari proses berizinan, hak usaha dan masih banyak lagi. “Jatim sudah mengembangkan OSS/integrasi dengan DPMPTSP Prov. JATIM, EJSC di lima Barkowil, jatimbejo, platform pelatihan untuk koperasi dan UMKM Si Jawara, Millenial Job Center, dan klinik K-UKM JATIM,” paparnya.
Wagub optimistis, sektor ekonomi kreatif Jatim akan terus melejit dengan kerlibatan anak-anak muda yang kreatif dan inovatif. Menurutnya, mahasiswa dan anak-anak muda saat ini punya sejutar potensi dan peluang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan secara maksimal. “Itulah yang juga kita dorong ke depannya lewat berbagai program hingga di daerah-daerah,” ucapnya.
Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Pranaya Yudha Mahardika, SP., MIB., menyampaikan perihal ‘Optimalisasi Kualitas UMKM sebagai Penunjang Perekonomian Indonesia di Era Society 5.0’. Ada beberapa sektor yang dapat menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi di antaranya seperti investasi, perbankan, koperasi, ekspor-impor, pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan serta sektor peternakan.
Jika hendak terjuan di salah satu atau beberapa di antaranya. Pengusaha memerlukan beberapa poin cipta usaha yang dapat dilakukan dalam jangkauan jenis usaha yang besar maupun kecil dan membutuhkan kepekaan terhadap perilaku, kemudian usaha yang ingin dijalankan dapat dimulai dari kebutuhan sehari-hari ataupun dari hobi yang pada tahap berikutnya para pengusaha dituntut untuk mampu menghadapi kuatnya modal dan pasar serta manajemen waktu.
Karina Isnaini Putri, selaku Sociopreneur sekaligus Founder Arah Pemuda Indonesia, pada materi yang kedua ia menyampaikan tentang “Sociopreneur–Community Empowerment”. Menurutnya, esensi dari sebuah pemberdayaan masyarakat adalah membantu orang untuk membantu diri mereka sendiri. Mindset membantu sesama harus ditumbuhkan lewat sosiopreneur. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa berbuat baik itu merepotkan.
Menjadi baik pada dasarnya mudah, konsistensi baik itulah tantangannya. Karena itu, ada beberapa hambatan dalam melakukan sociopreneur di antaranya; tidak percaya diri, gampang menyerah, tidak menyadari adanya kompetitor, SDM yang tidak cocok dan cenderung malah merugikan, serta tidak mengupdate jasa atau keterampilan.
Ada beberapa kiat menjadi sociopreneur. Pertama, memahami isu yang akan diangkat, Kedua, melakukan riset sekaligus mengambil peluang. Ketiga, menyesuaikan kemampuan atau passion. Keempat, memanfaatkan platform digital. Kelima, memilih SDM yang tepat.
Menjadi seorang sociopreneur akan memberikan benefit terhadap pelakunya, seperti mendapat bantuan melalui corporate social responsibility, mendapat dana Grant Project, diundang di berbagai event karena kiprahnya, dapat bekerja sama dengan pihak lain sebagai konsultan maupun community development officer, serta menjadi tender program pemerintah.
Lalu pada materi selanjutnya, KRA. Cristian Sabilal Pussung Karyanagoro selaku CEO Brilliant English Course Kampung English Pare dan PT. Brilliant Indonesia Group sekaligus Owner Bikopo Indonesia dan AKJ Brilliant Barbershop, menjelaskan mengenai pemanfaatan teknologi, internet serta kehidupan sehari-hari. Menurutnya akan sangat sia-sia jika seseorang hanya menikmati kuota internet dan teknologi yang ada untuk bersenang-senang belaka, oleh karena itu teknologi yang ada harusnya dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mendapatkan pundi-pundi penghasilan. [Humas UNESA]
Reporter: Saputra
Editor: @zam*
Share It On: