www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Setelah merampungkan seluruh syarat akademik dan administratif yang diwajibkan, akhirnya sebanyak 158 mahasiswa program sarjana (S-1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya (FMIPA UNESA) mengikuti yudisium secara virtual pada Kamis (18/2/2021).
Yudisium yang ke-100 periode pertama tahun 2021 itu, diikuti segenap pimpinan fakultas, dan jurusan serta para undangan selingkung FMIPA. Tema yang diangkat yaitu "Yudisiawan FMIPA Unesa Tangguh dalam Persaingan Global Era Industri 4.0".
Prof. Dr. Madlazim, M. Si., Dekan FMIPA UNESA mengatakan bahwa hasil yang diperoleh selama studi harus disalurkan dan terus dikembangkan. Meski masa studi sudah selesai, tetapi proses belajar harus terus dilakukan di mana pun berada.
Berbekal human capital atau modal manusia yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan inovasi yang sudah dipelajari, Prof. Madlazim optimis jika yudisiawan FMIPA tangguh dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. Selain itu, juga harus mampu memanfaatkan modal tersebut secara maksimal.
Guru besar pembuat aplikasi pendeteksi tsunami, Joko Tingkir itu melanjutkan bahwa modal sosial atau social capital seperti problem solving, networking, hingga menghormati norma-norma yang berlaku di masyarakat juga harus terus dikembangkan. Sebab, itu menjadi salah satu kunci agar bisa bersaing di abad yang perkembangannya begitu cepat ini.
“Intinya, sumber daya yang berkualitas dan berintegritas merupakan bekal penting menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Ini adalah awal perjalanan dan perjuangan itu, buktikan bahwa lulusan FMIPA unggul dan tangguh," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Dekan FMIPA mengumumkan para mahasiswa terbaik. Ada sekitar 97 mahasiswa yang berhasil mendapat predikat pujian. Artinya, 61 persen mahasiswa yang yudisium memperoleh predikat pujian. Angka itu meningkat dibandingkan dengan yudisium sebelumnya dan itu merupakan pencapaian luar biasa.
Selain itu, FMIPA juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada enam yudisiawan terbaik. Masing-masing tiga terbaik dalam bidang akademik yang memperoleh indeks prestasi (IP) tertinggi dan tiga terbaik dalam bidang non-akademik yang memperoleh transkrip kegiatan mahasiswa (TKM) dengan skor SKK terbanyak. (meds/zam/humas Unesa)
Share It On: