Kegiatan Jatim Mengajar ini merupakan kegiatan lanjutan yang telah selesai bagi angkatan pertama. Dr. R. Sulaiman, M.Si. menjelaskan, para peserta telah melewati berbagai tes yang telah dilakukan tim seleksi Unesa mulai dari tes administrasi, tes psikologi, hingga tes akademik sedangkan untuk tes wawancara, beberapa penjelasan tentang pendayagunaan YDSF dan tes keagamaan dinilai oleh Tim dari Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya.
Para peserta sangat antusias dalam Program Jatim Mengajar angkatan II ini. Peserta merupakan sarjana muda dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur dan Yogyakarta, mulai dari Jember, Lumajang, Malang, Madura bahkan ada beberapa peserta dari Yogyakarta, tambah Wakil Direktur PPPG Unesa ini.
Tim seleksi dari YDSF Surabaya yang digawangi oleh Manajer Pendidikan dan Yatim, Manajer Zakat dan Kemanusiaan serta beberapa staf YDSF Surabaya. MG. Hanafia, Manajer Pendidikan dan Yatim menuturkan, para peserta Jatim Mengajar angkatan II ini tidak hanya sebagai pengajar atau pendidik semata, mereka akan menjadi pendakwah yang ada di sekitar lingkungan sekolahnya. Misi YDSF Surabaya untuk memperbaiki bidang pendidikan dan keagamaan khususnya yang ada di daerah terpencil yang ada di Jawa Timur.
Dana yang digunakan dalam program Jatim Mengajar merupakan dana para donatur mulai dari orang yang kurang mampu sampai para pengusaha. Semua ini untuk membantu murid-murid dan saudara-saudara kita yang ada di daerah terpencil di Jawa Timur yang perlu tambahan ilmu dan motivasi dari kita semua, ujarnya.
Antusias dari peserta Jatim Mengajar tergambar jelas dari raut muka dan konsentrasi selama proses seleksi, banyak peserta yang membaca buku sembari menunggu panggilan wawancara. Yopie Afirma, pemuda asal Lamongan yang pernah menjadi pengajar di Sumatera ini dengan serius menanti jadwal wawancara, dia menjelaskan ingin mengabdi untuk pendidikan di Jawa Timur serta mencari pengalaman baru. Saya tidak percaya masih ada sekolah di Jawa Timur yang masih tertinggal dari sekolah yang lain, terang alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Unesa angkatan 2007 ini.
Sama halnya dengan Ahmad Arofi, alumni jurusan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2009 menuturkan, dirinya ingin mencerdaskan anak bangsa karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama terutama bagi kita para akademisi. Sebagai sarjana muda kita tidak boleh berpangku tangan membiarkan ini semua terjadi, kita wajib turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa, tegas pria asal Malang ini. (Rudi/Byu)
Share It On: