Sebanyak 186 sarjana muda telah menyelesaikan prakondisi Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) IV dan Jatim Mengajar II yang diadakan di Kompleks Pendidikan Marinir (Kodikmar) Gunung Sari, Surabaya, Selasa (26/8/2014). Mereka akan ditempatkan menyebar di lima provinsi yakni Sumba Timur (NTT), Kepulauan Talaud (Sulawesi Utara), Aceh Singkil (NAD), Maluku Barat Daya (Maluku), Mamberamo Raya (Papua), Mamberamo Tengah (Papua), Raja Ampat (Papua) sedangkan peserta Jatim Mengajar akan ditempatkan di pedalaman Pulau Bawean (Gresik), Kepulauan yang ada di Madura, Daerah Pelosok Banyuwangi dan Lamongan.
Peserta Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) angkatan IV dan Jatim Mengajar angkatan II itu memang harus mengikuti prakondisi sebelum diberangkatkan ke tempat pengabdian. Acara penutupan prakondisi itu dihadiri Pembantu Rektor I Unesa, Direktur Program Pendidikan Profesi Guru (PPPG), Komandan Kodikmar, Pembina dan Pengurus YDSF Surabaya.
Acara penuntupan prakondisi langsung ditutup oleh Prof. Dr. Kisyiani Laksono, M.Hum., Pembantu Rektor I Unesa. Ia memberikan sambutan mewakili Rektor Unesa, Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menitipkan pesan agar para peserta SM-3T dan Jatim Mengajar harus selalu bersemangat dan fokus dengan amanah yang ditugaskan. "Setelah tugas ini berakhir, Anda akan mendapatkan beasiswa PPG dan akan diasramakan selama 1 tahun," ujarnya
Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., Direktur PPPG Unesa menjelaskan bahwa para peserta telah dibekali tentang ilmu pengajaran mulai dari gaya mengajar, membuat perangkat pembelajaran dan tidak hanya itu para peserta juga dibekali dengan materi ketahanmalangan yang disampaikan oleh Kodikmar serta berbagai materi yang sekiranya berguna dalam penugasan di tempat tugas.
Sementara itu, Syakib Abdullah, Sekretaris Pengurus YDSF menuturkan pendidikan harus digalakkan di pelosok penjuru daerah terlebih peserta akan memajukan bangsa dan memintarkan anak-anak di pelosok negeri ini. "Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan," tuturnya.
Para sarjana muda ini berasal dari berbagai jurusan di antaranya Bimbingan Konseling, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Pendidikan Jasmani Kesehatan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Moral Pancasila Kewarganegaraan, Seni Budaya, Sosiologi, Teknik Bangunan, Teknik Elektro, dan Teknik Otomotif.
Sebanyak 186 orang itu terdiri atas 179 peserta mengikuti SM3T dan 7 peserta Jatim Mengajar. Mereka berasal dari berbagai LPTK baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di antaranya ialah IKIP Budi Utomo Malang, IKIP PGRI Madiun, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, IKIP PGRI Jombang, Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Muhammadiyah Malang, IKIP PGRI Adi Buana Surabaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Muhamadiyah Purwokerto, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, STKIP PGRI Ponorogo, Universitas Ronggolawe Tuban, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammdiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Jember. (Rudi/Byu)
Share It On: