Unesa.ac.id, SURABAYA-Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadiri pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta pada Senin (13/09/2021). Pertemuan tersebut dihadiri Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo.
Selain itu juga dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Dirjen Diktiristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, Ph.D, ASEAN. Eng dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Mendikbud-Ristek, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.
Kemudian juga ada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Sekretaris Kabinet, Dr. Ir. Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara RI, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., dan 35 Rektor PTN hadir di UNS. Sementara sekitar 55 rektor dan direktur PTN di Indonesia mengikuti secara daring.
Ketua MRPTNI, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa isu penting, di antaranya perihal pelaksanaan pembelajaran atau perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi dan pelaksanaan vaksinasi di perguruan tinggi serta peran perguruan tinggi dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tengah masyarakat.
Selain itu, juga dibicarakan tentang paradigma baru otonomi perguruan tinggi, peningkatan kualitas SDM dosen dan lulusan, kolaborasi dan sinergi perguruan tinggi dengan industri, keseimbangan rasio jumlah dosen dengan mahasiswa, hingga persoalan nasib dosen PTN baru dan PTNBH yang tidak mendapatkan alokasi PNS baru.
Kemudian juga atensi terhadap penguatan riset dan inovasi sebagai pilar pusat-pusat unggulan IPTEKS, implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. “Terkait banyak hal itu, tentu tidak bisa selesai dalam satu pertemuan ini saja, tetapi akan dibahas lagi pada pertemuan berikutnya,” ujarnya.
Rektor UNESA Prof. Nurhasan., M.Kes., mengatakan bahwa peran kampus dalam pencegahan, penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 perlu terus dilakukan. Sebab, meski kasus pandemi mulai landai, tetapi pola hidup bersih dan sehat serta perilaku masyarakat harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan. Sehingga pandemi benar-benar hilang dan berakhir di tanah air dan kehidupan masyarakat bisa normal kembali.
Menurutnya, perguruan tinggi memang harus menjadi penggerak perubahan perilaku masyarakat, baik lewat program pengabdiannya, peran lulusannya maupun inovasi-inovasinya. Kemudian persoalan pembelajaran tatap muka juga pada kesempatan itu dibahas tuntas bagaimana skemanya ke depan. Di UNESA sendiri, lanjutnya, sudah menyiapkan skema PTM jauh-jauh hari. Namun, akan disesuaikan dengan hasil diskusi bersama pada pertemuan itu.
“Yang jelas semua akan dibahas, permasalahan dicarikan bersama solusinya. Ini sebagai komitmen pemerintah dan perguruan tinggi dalam mengakhiri pandemi dan meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya. (Humas UNESA)
Share It On: