Prof. Dr. Mohd. Hairy Ibrahim pakar dari Malaysia memberikan materi dalam adjunct professor yang diselenggarakan FISIPOL UNESA
Unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (FISIPOL UNESA) menyelenggarakan workshop ilmiah pada Kamis (27/06/2024) di Midtown Hotel Surabaya. Kegiatan tersebut menghadirkan adjunct profesor dari Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Prof. Dr. Mohd. Hairy Ibrahim.
Ketua tim internasionalisasi Fisipol, Moh. Mudzakkir, S.Sos., M.A, mengatakan workshop manuskrip tersebut dilaksanakan untuk proses internasionalisasi prosiding dan artikel yang telah dihasilkan oleh para dosen. Dalam pelaksanaannya, dosen-dosen telah mempersiapkan draft artikel yang siap disubmit ke prosiding International Conference Social and Low (ICSL).
Setelah workshop, para dosen langsung mengerjakan manuskrip sekaligus berkonsultasi dengan adjunct profesor tersebut. Selain itu, juga mempersiapkan manuskrip yang akan diterbitkan ke ICSL 2024. “Harapannya dengan kegiatan ini, rekan-rekan dosen dapat terbantu dalam mempublikasikan manuskrip maupu artikel ke jurnal-jurnal bereputasi,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Hairy Ibrahim memaparkan bagaimana cara menulis manuskrip dengan baik. Menurutnya, ada dua cara yang bisa dilakukan yakni menggunakan sumber-sumber sekunder dari permasalahan yang akan ditulis sesuai dengan lingkup keilmuan masing-masing dosen dan pada hasil research atau penelitian bisa berbentuk conceptual manuscript atau research manuscript.
“Pada penelitian manuskrip (research manuscript) terdapat metodologi dan lingkup keilmuwan, sedangkan pada manuskrip konseptual (conceptual manuscript) tidak ada metodologi dan lingkup keilmuwannya atau bebas,” jelasnya.
Sementara itu, pada gaya kepenulisannya (style of manuscript writing), lanjutnya, juga memiliki perbedaan antara penelitian manuskrip dan manuskrip konseptual. Perbedaan tersebut menjadi rujukan atau bahan diskusi yang berkaitan dengan sitasi. “Saat ini, sitasi manuskrip dapat dengan mudah ditemukan secara online di berbagai platform jurnal,” bebernya.
Kegiatan adjunct profesor
Menurutnya, pencetusan ide dari suatu isu terbaru itu perlu ditulis sesuai dengan ketentuan di setiap bidang ilmu. Misalnya, pada topik ‘Challenges of a New Industrial 4.0’ yang dapat dikaji melalui sudut komunikasi, keamanan, lingkungan, pendidikan dan sains politik. Hal itu dapat menjadikan peneliti berpikir bagaimana caranya sebuah pembangunan menuju industri 4.0 dapat berkembang sesuai dengan arus perkembangan teknologi yang membawa perubahan ke perdesaan dan perkotaan. “Pada topik tersebut, peneliti dapat mendalami isu dan menulisnya dalam bentuk manuskrip,” ucapnya.
Sejatinya, hakikat manuskrip itu adalah menyampaikan atau mentransfer ilmu dari para akademisi ke publik. Selain itu, peneliti bersama dengan jajarannya dapat juga mengumumkan hasil tulisannya ke dalam bentuk media online maupun surat kabar. “Penulisan akademik dalam bentuk manuskrip prosiding atau chapter ebook dapat disubmit ke jurnal terindeks seperti sinta dan scopus,” jelasnya.
Ketua tim internasionalisasi Fisipol, Moh. Mudzakkir berharap selama workshop ini dapat memberikan ruang yang baik bagi dosen-dosen agar diskusi yang telah dilakukan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas penulisan manuskrip para akademisi universitas. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu Fisipol dalam menghasilkan sekaligus menerbitkan manuskrip yang baik dalam segi kuantitas ataupun kualitasnya,” pungkasnya.
Reporter: Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)
Editor: Basyir Aidi
Share It On: