Alumnus S-3 TP UNESA, Windiyati Wahjudi Nugroho memaparkan semua hal terkait buku terbarunya; Program Pembelajaran Paket e-Modul.
unesa.ac.id., SURABAYA—Alumnus S-3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sekaligus Master Asesor NBSP, Dr. Windiyati Wahjudi Nugroho, M.Pd., meluncurkan buku terbarunya yang berjudul "Program Pembelajaran Paket E-Module Ways To Yield Better Material Transformation (WY-MT)".
Buku tersebut diluncurkan dalam webinar yang diadakan Gramedia Pustaka Utama secara daring pada Sabtu, 18 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk pendidik dan praktisi pendidikan.
Buku ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas transformasi materi pembelajaran, dan memberikan solusi praktis bagi tantangan dalam dunia pendidikan modern.
Dalam paparannya, Windiyati menjelaskan buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan capaian belajar di berbagai jenjang pendidikan, baik formal, non-formal, informal, serta pendidikan dan pelatihan vokasi di berbagai bidang.
"Buku ini memberikan panduan lengkap untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan berpotensi berkembang di masyarakat karena sifatnya yang up-to-date dan mudah diterapkan, termasuk bagi generasi Z," ungkapnya.
Keunggulan buku ini terletak pada rumusan penting yang menggabungkan teknologi modern yang mudah diakses, menjadikannya sebuah inovasi dan revolusi bagi pembelajar di era digital.
Menurutnya perlu strategi untuk membentuk generasi yang tangguh dan berdaya saing, serta menjadi alternatif sumber belajar yang memberikan kemudahan.
Terbitnya buku ini berawal dari kebutuhan akan pembaharuan dalam pembelajaran abad ke-21, yang menekankan kreativitas dan inovasi melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Implementasi dari konsep-konsep yang terdapat dalam buku ini telah terbukti efektif, terutama selama pandemi.
Berbagai pemanfaatan teknologi digital bagi pendidikan, seperti penggunaan platform adaptive learning, learning management system (LMS) seperti Edmodo dan Google Classroom, serta virtual learning yang memungkinkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, menjadi contoh nyata penerapan inovasi ini.
"Ada banyak penerapan sebenarnya bahkan bisa kita lihat media sosial dan gamified learning juga merupakan bagian dari strategi yang diuraikan di buku ini," ujarnya.
Koorprodi S-3 Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan pentingnya buku terebut sebagai salah satu jawaban dalam transformasi pendidikan.
Diapresiasi Para Profesor
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Koordinator Prodi S-3 Teknologi Pendidikan UNESA, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. Dia menyebut buku tersebut merupakan hasil diseminasi dari disertasi penulis saat berkuliah.
Buku tersebut juga menjawab beberapa tantangan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil, kreatif, berpikir kritis, dan bersaing.
Menurutnya, perkembangan zaman membuat pertemuan tatap muka sudah jarang dilakukan dan tergantikan media daring. Sehingga perlu adanya inovasi pendidikan yang merujuk pada kecakapan abad ke-21 yang berkaitan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.
"Teknologi pendidikan menciptakan modal untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja siswa, mahasiswa, desainer pembelajaran, serta guru dan dosen di era belajar tanpa batas," pungkasnya.
Hadirnya buku WY-TM ini memberikan ruang untuk belajar dengan cara apa saja, di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Masih sedikit buku yang menjelaskan teknologi pendidikan secara mendetail seperti buku tersebut.
Banyak penelitian terkait paket program e-modul yang layak digunakan untuk kegiatan pembelajaran maupun pelatihan, namun tidak banyak yang menyajikan panduan lengkap dan praktis.
Dalam kegiatan itu hadir juga Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng, M.Pd., selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang menyebut tantangan besar di era digital adalah transisi paradigma dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran atau komunikasi online.
Menurutnya, belajar harus tetap berjalan di era apapun dengan mengikuti perkembangan zaman. Meskipun perubahan zaman membuat segala sesuatu tampak berbeda dan sulit dicapai, perlu adanya strategi belajar yang adaptif.
"Pembelajaran secara daring ini merupakan salah satu inovasi yang didorong saat pandemic dan itu menjawab permasalahan yang membuat kegiatan pembelajaran nyaris berhenti," ungkapnya.
Inovasi di dalam teknologi Pendidikan harus hadir untuk menjawab tantangan agar pembelajaran tidak terputus. Perlu adanya inovasi selanjutnya untuk menjawab tantangan yang ada di masa depan di dunia Pendidikan Indonesia. []
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: