Untuk menyambut PKM AI-GT 2016, melalui bidang kemahasiswaan, Fakultas Ekonomi Unesa menggelar Ngopi (Ngobrol Pintar) membahas PKM AI-GT bersama alumni Pekan Ilmiah Nasional, Sabtu, 9 Januri 2016, di Auditorium Gedung G2 Fakultas Ekonomi.
Setiap narasumber berbagi pengalaman terkait proses kreatif dalam menulis. Debby Arianto, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unesa, menceritakan, dia mulai menulis sejak duduk di bangku SMA. "Saya tidak ingin jika saat kuliah tidak menghasilkan apa-apa," tandas mahasiswa yang masuk finalis kompetisi internasional Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI) Paris 2015 itu.
OKTI Paris merupakan kegiatan yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis. Tiga agenda bergengsi yang ada dalam kegiatan tersebut adalah konferensi, Komunitas Mahasiswa ASEAN di Prancis (ASCF), dan Lomba Karya Tulis Ilmiah.
Namun, tidak mudah menemukan ide-ide untuk dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. Yurike Ika C., finalis Pimnas, memiliki cara unik untuk mencari ide. Selain berdiskusi dan membaca, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Surabaya (ITS) itu juga sering menonton film anime.
"Biasanya sering nonton anime. PKM GT kan imajinatif, jadi kita cari ide lewat anime," kenangnya sambil tersenyum.
Meskipun mahasiswa masih minim pengalaman, Edy Kurniawan, memotivasi peserta agar tidak takut bermimpi dan tetap rajin menulis. Tulis semua target yang ingin dicapai dan dasari semua target dengan niat yang baik. "Pemuda memang minim pengalaman. Tapi, pemuda tidak menawarkan masa lalu, pemuda menawarkan masa depan," tandas mahasiswa Fakultas Ekonomi Unesa yang juga finalis Pimnas itu.
Senada dengan itu, mahasiswa dari jurusan Hukum Universitas Brawijaya yang penah menjadi juara Pimnas, Andrianto mengatakan, "Dengan menulis kita dapat mengubah dunia."
Vinanda Puspita, finalis Pimnas dari Universitas Airlangga (Unair), menyarankan agar mahasiswa mengambil tema-tema PKM yang linier dengan konsentrasi studi yang sedang dijalani. Hal ini agar karya ilmiah yang ditulis lebih mudah dan terarah.
"Meskipun tidak menutup kemungkinan memiliki ide di luar konsentrasi studinya. Jika demikian, mahasiswa dapat melakukan merger (gabung) dengan mahasiswa dari konsentrasi studi yang bersangkutan," katanya. (Mita Kurnia/SR/Humas)
Share It On: