www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Tahun 2022 sebentar lagi tinggal cerita dan tahun 2023 siap menyapa dengan ‘senyuman’ penuh tantangan. Dalam menyambut tahun baru, banyak yang membuat resolusi atau merumuskan tujuan hidupnya masing-masing. Nah, bagaimana sih cara membuat resolusi dengan baik sehingga bisa tercapai?
Dosen Psikologi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Nanda Audia Vrisaba M.Psi, menyampaikan beberapa tips yang bisa dijadikan acuan untuk membuat resolusi tahun baru 2023 ini.
1. Sesuai Kemampuan
Membuat resolusi sebaiknya mengacu pada kemampuan diri. Dengan kata lain resolusi harus realistis sehingga langkah pencapaiannya bisa ditentukan dan diukur. Jika tidak diukur dengan kemampuan, resolusi sulit dicapai dan bisa mempersulit diri sendiri yang ujung-ujungnya bisa bikin stres.
Hindari tujuan yang terlalu banyak, karena bisa bikin seseorang tidak fokus dan bisa-bisa tidak ada yang tercapai. “Susunlah tujuan mulai dari hal-hal kecil atau sederhana yang sesuai kemampuan, jangan ikut-ikutan orang, karena setiap orang berbeda kemampuannya,” ucap Nanda.
2. Punya Target dan Rencana
Setelah membuat daftar tujuan hidup yang akan dicapai dalam setahun, dua tahun atau lima tahun ke depan, penting juga menyusun rencana mengenai langkah apa yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Contohnya, jika target lulus kuliah tahun depan. Syarat-syarat kelulusan harus dipenuhi satu persatu. Seperti TOEFL, proposal hingga tesis termasuk publikasi ilmiah misalnya. Semua harus direncanakan dan ditargetkan sehingga bisa tercapai sesuai harapan.
3. Komitmen
Dalam perjalanan mencapai tujuan, akan banyak tantangan yang dihadapi yang tentunya dibutuhkan komitmen untuk tetap berusaha menggapainya. Komitmen inilah yang membuat seseorang tetap di jalan yang direncanakan untuk mencapai target dan tujuan hidup yang telah disusun. "Banyak orang yang punya resolusi diri, tetapi kan tidak semua bisa mencapainya, salah satu faktornya tidak ada atau kurangnya komitmen," ujarnya.
4. Bijak dengan Tantangan
Tantangan harus disikapi dengan bijak. Tantangan harus dipandang sebagai pintu untuk sebuah pencapaian. Tantangan bisa diprediksi yang selanjutnya menjadi referensi untuk membuat langkah antisipasi berupa perencanaan berlapis. Dalam arti, perlu menyusun rencana lain ketika rencana awal tidak berjalan sesuai harapan. “Kalau tidak punya antisipasi, tiba-tiba ada kendala bisa membuat kita mudah menyerah,” paparnya.
5. Gunakan Pendekatan
Dalam membuat resolusi juga perlu menggunakan pendekatan. Salah satu yang bisa digunakan yaitu “SMART” (specific, measurable, achievable, relevant, time bound). Pertama, specific atau spesifik. Tujuan yang ditulis atau dibuat harus jelas dan spesifik.
Kedua, measurable atau terukur. Resolusi harus dapat diukur untuk mempermudah seseorang mengetahui progresnya. Semakin spesifik tujuan semakin mudah untuk diukur dan diketahui progresnya.
Ketiga achievable atau dapat dicapai. Resolusi bukan sekadar membuat tujuan hidup, tetapi bagaimana tujuan yang dibuat benar-benar memungkinkan untuk dicapai. Artinya didasarkan pada pertimbangan dari berbagai aspek, sumber daya, waktu dan lain-lain.
Keempat, relevant. Resolusi yang disusun tentu harus sesuai dengan kebutuhan, prioritas dan sumber daya yang ada. Kelima, time-bound atau punya batas waktu tertentu. Seseorang harus menentukan sasaran atau target dan rentang waktu tertentu untuk mencapainya. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto oleh Engin Akyurt: https://www.pexels.com/id-id/foto/pantai-pasir-wanita-penulisan-13088177/
Share It On: