www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Salah satu peluang dalam melepaskan tantangan di masa pandemi adalah dengan mengakselerasi digitalisasi sehingga memungkinkan transfer ilmu antar wilayah dan membuka akses secara terbuka bagi siapapun yang hendak berpartisipasi. Menyikapi semangat dalam mengupayakan keleluasaan distribusi ini, Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Surabaya menyajikan berbagai inovasi penanganan Covid-19 di tengah masa pandemi.
Setelah sukses menyelenggarakan lebih dari 900 perjanjian Kerjasama di tahun 2020 dengan Lembaga pemerintah, perguruan tinggi serta organisasi baik di tingkat nasional maupun internasional, hari ini (30/11), Unesa kembali menyediakan sebuah acara virtual yang mempertemukan 20 universitas di berbagai belahan dunia untuk saling bertukar cerita juga ide mengenai terobosan-terobosan yang telah diselenggarakan dalam upaya menangani dan mencegah penularan virus Covid-19 dalam acara Unesa International Forum of University Rectors 2020 bertema Strengthening Global Partnership Amidst Covid-19 Pandemic.
“Unesa mendukung 17 program pembangunan berkelanjutan dimana poin pendidikan menjadi salah satunya sekaligus menjadi kekuatan kami, sehingga dalam mengembangkan inovasi-inovasi pendidikan, kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi, berkoordinasi sehingga bersama kita dapat beradaptasi di masa pandemi” ungkap Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.
Senada, Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D mengungkapkan pentingnya kolaborasi sebagai bagian dari program pembangunan berkelanjutan, “Perguruan tinggi memegang peranan penting dalam menciptakan juga mengembangkan riset sehingga kita bersama-sama dapat mempromosikan inovasi ini sebagai upaya dari peningkatan aktivitas ekonomi” ungkapnya.
Lebih lanjut, berbagai produk karya berbagai perguruan tinggi menjadi inovasi yang menarik untuk dikembangkan, seperti penciptaan alat rapid test, artificial intelligent untuk mendeteksi peta persebaran virus covid-19 juga inovasi robot yang diproduksi Unesa untuk meminimalisir kontak antara pasien dengan perawat maupun dokter sehingga harapannya berbagai produk ini dapat membantu menurunkan penyebaran Covid-19.
Apresiasi bagi Unesa dalam mengembangkan kreativitas guna mengembangkan riset yang berdasar pada sistem revolusi industry 4.0 juga disampaikan oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc.,Ph.D.,IPM.,ASEAN Eng dalam paparannya. “Universitas memegang peranan penting dalam mengembangkan riset, sehingga dalam menjangkau inovasi-inovasi terbaru, kita harus menggalakan kolaborasi antar universitas atau industri di masa pandemic. Dalam upaya membangun ekosistem ini, kita harus mengajarkan siswa tak hanya berkait teori namun bagaimana mempraktikkan teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari” ungkapnya.
Setelah sambutan sekaligus pemaparan dari ketiga pemateri ini, acara opening lalu dilanjutkan dengan presentasi dari berbagai universitas mengenai produk dan inovasi yang telah diciptakan. Seperti penerapan protokol kesehatan di masa kenormalan baru pada universitas, pendirian Lembaga khusus dalam penanganan Covid-19 dan sejumlah produk inovasi lainnya.
Tak hanya itu, juga terdapat forum group discussion yang mempertemukan partisipan dari berbagai negara, seperti Taiwan, China, Thailand, Filipina, Irak dan beberapa negara lainnya. Acara digelar secara virtual melalui kanal zoom dengan membahas dan menjalin Kerjasama Unesa dengan berbagai perguruan tinggi dalam upaya penanganan Covid-19.
Selama FGD yang berlangsung selama 3 jam ini, partisipan menyuguhkan presentasi profil organisasi masing-masing yang terdiri dari prestasi dan capaian mengenai pembangunan berkelanjutan dan tindak lanjut penanganan Covid-19. (Humas Unesa)
Share It On: