www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Subdirektorat Pembelajaran, Direktorat Akademik, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar Workshop Transformasi Kurikulum di Auditorium Lantai 6, Gedung LPSP, Kampus II Lidah Wetan, pada Senin, 11 Desember 2023. Kegiatan ini dihadiri jajaran dekan dan wakil dekan selingkung UNESA, kepala subdirektorat, kepala seksi, koordinator prodi selingkung UNESA, serta jajaran tim kurikulum.
Prof. Dr. Madlazim, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya perombakan kurikulum yang sejalan dengan era industri. Hal ini searah dengan posisi perguruan tinggi yang seharusnya menjadi leader atas inovasi dan kemajuan.
"Harus dirombak total, disesuaikan struktur, isi, pendekatan serta model pembelajaran. Tidak hanya menjalankan kurikulum yang saat ini digunakan (MBKM), tetapi juga meningkatkan daya pada segala aspek, keterampilan serta kompetensi yang juga dimulai dari kurikulum," tuturnya.
Transformasi kurikulum bertujuan untuk meningkatkan relevansi, efektivitas, dan kebutuhan di masyarakat yang sebelumnya tidak pernah didapatkan dalam kelas. Sehingga, perlu disusun dalam kurikulum transformasi yang terstruktur.
www.unesa.ac.id
Sebagai narasumber, Ir. Lien Herlina, M.Sc. Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pengembangan, IPB University menyampaikan seputar thinking process reorientasi kurikulum IPB Edu 4.0 (K-2020 Multistrata) sebagai bentuk pengelolaan kurikulum yang berbasis transformasi.
Dia mengungkapkan, dalam penyusunan kurikulum transformasi pendidikan, terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan dengan baik dan matang. Persiapan tidak serta merta digunakan untuk menyesuaikan kurikulum yang telah ada, tetapi memberikan perubahan atau perombakan untuk memperoleh rancangan kurikulum yang maksimal.
"Aspek mutakhirkan kurikulum, mutakhirkan teknologi pembelajaran, integrasikan teknologi digital dalam pembelajaran, fasilitasi learning space beyond classroom, hibah pembelajaran inovatif, digitalisasi sistem administrasi dan kinerja pendidikan harus diperhatikan. Pun perlu penyusunan timeline kebijakan yang akan dilakukan," jelasnya.
Kebijakan atau program juga perlu didukung secara penuh seperti MBKM dan kelas internasional. Inovasi dalam menjalankan MBKM seperti kegiatan luar kelas, berbagai jalan penyelesaian tugas akhir (skripsi), dan sebagainya dapat mengisyaratkan makna 'merdeka' dalam kegiatan pendidikan yang menjadi indikator dari tercapai transformasi dari kurikulum.
Program yang dikembangkan secara maksimal akan berpotensi tinggi mendorong pertumbuhan kurikulum. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa kurikulum tersebut memuat keterampilan, potensi, dan nilai yang diperlukan oleh mahasiswa dan universitas secara umum.
www.unesa.ac.id
"Di situ kita bisa merancang model kebijakan yang paling tepat dan bisa terus relevan dalam berbagai masa. Mengingat, teknologi bisa menjadi baik maupun buruk sesuai dengan penggunaannya. Dengan sifat multiguna masa mendatang menjadi bekal kehidupan, perlu pemetaan keahlian dan pengembangan karir yang tentunya dibutuhkan mahasiswa," tandas Lien Herlina.
Perluasan dan keahlian dalam pemahaman pembelajaran dapat diperoleh dari banyak platform digital. Mudahnya mendapatkan informasi dan kebutuhan membuat belajar akan lebih mudah. Pemanfaatan teknologi sebagai penyokong transformasi kurikulum akan menjadi kombinasi yang tepat dalam menggetarkan perkembangan kurikulum secara dinamis.
"Ke depannya, mahasiswa dapat menentukan pekerjaan terbaik sesuai dengan hasil analisis kerja digital serta kebutuhan apa saja dalam pembelajaran yang dilakukan. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya menjawab kebutuhan mahasiswa, kampus, dan masyarakat luas," tutupnya.[]
***
Reporter: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: