Mengusung tema pendidikan antikorupsi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Pendidikan Olahraga (Penor) mengadakan acara dialog interaktif kepemudaan pada Sabtu (22/10) bersama wartawan senior harian Kompas, Jus Soema Di Pradja. Dia ingin mengedukasi para mahasiswa untuk lebih mengenal korupsi dan bagaimana menyikapinya. Penulis didikan Mochtar Lubis itu terlihat antusias berdialog dengan para mahasiswa. Dikatakannya bahwa korupsi sudah ada sejak dulu, bahkan sama seperti sekarang telah dibentuk tim khusus di era Orde Baru bernama Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), namun tidak berhasil memberantas praktik negatif tersebut.
Ia prihatin terhadap permasalahan bangsa ini. Bapak tiga anak itu menaruh harapan pada generasi muda untuk mengatasi permasalahan akut bangsa ini. Harapan itu bukan sekadar harapan kosong sebab jika mengingat sejarah, yang bisa menciptakan perubahan memang pemuda. Banyak yang telah dilakukan pemuda, termasuk mahasiswa di antaranya medeklarasikan sumpah pemuda, mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan RI, bahkan sampai bisa menggulingkan kepemimpinan Soeharto. Karena itu dia optimis bahwa pemuda bisa menciptakan perubahan.
Selain Jus, turut hadir Supriyadi, Sekretaris Bersama Surabaya. Tak banyak yang dikatakan Supriyadi, namun ia menambahkan bahwa korupsi itu adalah kejahatan besar yang dilakukan pejabat besar, parpol, untuk mengeruk kekayaan negara demi kepentingan pribadi. Untuk itu pemuda (mahasiswa, red.) harus bisa bijak menyikapi hal tersebut dengan memulai dari diri sendiri, hal yang kecil, dan sekarang juga di kampus. "Pemberantasan korupsi harus dimulai dari kampus, " katanya.
Sementara itu dalam sesi tanya-jawab, para mahasiswa terutama mahasiswa baru (maba) tak kalah antusias dengan Jus. Seperti yang dikatakan Benny bahwa tujuan kegiatan ini adalah menjadikan mahasiswa berpikir kritis dan rasional serta tidak apatis terhadap persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar. Mari menjadikan momen sumpah pemuda ke-83 ini sebagai tonggak dalam memperkuat kesadaran kolektif generasi muda dalam memerangi kejahatan korupsi. (Rizka Amalia_Humas Unesa)
Share It On: