Surabaya Pendidikan Sekolah Dasar FIP Unesa memasuki masa perak. Dua puluh lima tahun sudah usianya. Hal itu menunjukkan eksistensi dan kemantapan dalam mendidik para calon pendidik generasi bangsa. Serangkaian perayaan dikemas begitu menarik, bukan hanya memiliki nilai seni tetapi juga mengandung pesan moral. Misalnya penampilan tari kolosal Rama Sinta, Minggu (15/2/2015). Selain melestarikan budaya Indonesia juga bertujuan untuk menyampaikan pesan moral lewat sebuah tarian. Cerita rama dan sinta merupakan cerita pewayangan di tanah Jawa. Kisah Sinta yang rela dibakar demi membuktikan kesetinnya kepada Rama disajikan dengan tarian-tarian yang menarik. Penari bukan hanya dari mahasiswa PGSD melainkan juga melibatkan dosen. Adapun yang berperan sebagai resi adalah Subagyo. Tarian ini selain membuktikan bahwa PGSD mampu menampilkan pementasan yang berbeda di lingkungan FIP, juga menunjukkan bahwa seorang calon pengajar sekolah dasar harus mampu memiliki keahlian lebih untuk mendidik anak. Pementasan ini bukan semata-mata untuk menghibur, tetapi juga memberi contoh yang baik kepada teman-teman lain bahwa kita harus memiliki keahlian lebih selain mendidik guna mensukseskan proses mendidik tersebut, ungkap Andre, pemeran Rama dalam pementasan itu. (Jati/SR)