www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Banyak hal berubah setelah pandemi melanda, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2 Tahun 2020 dan No. 3 Tahun 2020 tentang pencegahan dan penanganan covid-19, kegiatan pembelajaran pun dilakukan secara daring (online). Dalam kondisi tersebut, banyak masalah yang timbul dan menjadi beban, baik bagi guru maupun siswa. Sadar akan hal tersebut, pemerintah senantiasa mengupayakan yang terbaik, salah satunya adalah diberlakukannya new normal. Namun, keputusan itu tak pelak berimbas pada kinerja guru BK di sekolah-sekolah yang mengatasi masalah yang terjadi pada siswa. Untuk itu, penting untuk membekali guru BK dengan pengetahuan pengembangan Alat Pelindung Diri (APD).
Berdasarkan hal tersebut, Tim PKM dosen Unesa yang diketuai oleh Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., bersama dua dosen ahli konseling, Dr. Retno Tri Hariastuti, M.Pd., dan Dr. Eko Darminto, M.Si., membuat sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan judul pelatihan pengembangan APD untuk menunjang konseling individual saat kondisi new normal di SMPN Kota Surabaya. Ketiganya berfokus memberikan pelatihan terhadap 10 guru BK di SMPN di Kota Surabaya yang tergabung dalam MGBK SMP Kota Surabaya. Pemilihan sasaran tersebut merupakan kesepakatan dengan Ketua MGBK dan kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Kegiatan PKM yang dilaksanakan selama 6 bulan ini secara khusus menargetkan beberapa hal, yakni meningkatkan pemahaman konselor SMP di Surabaya mengenai kondisi new normal yang berpengaruh terhadap layanan konseling di sekolah, meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan APD, serta kemampuan mengembangakan APD yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan konseling individual. Dengan demikian, setelah kegiatan ini dilakukan, diharapkan guru BK mampu memberikan pelayanan prima di bidang konseling individual pada masa new normal. Selain itu, guru BK juga diharapkan mampu mengembangkan APD seperti face shield, masker, serta partisi bening yang bisa digunakan selama melakukan layanan konseling individual.
Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari peserta. Berdasarkan hasil survei, peserta mengungkapkan jika materi mengenai pengembangan APD yang disajikan cukup mudah difahami. Materi juga dinilai cukup membantu, khususnya untuk menunjang konseling individual di masa new normal seperti sekarang. Selain itu, pada praktiknya, instruktur menyampaikan materi dengan sangat komunikatif, dengan bahasa yang mudah difahami. APD yang dikembangkan dalam pelatihan ini pun bisa langsung dimanfaatkan di lapangan. (ay)
Share It On: