www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Tim Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) baru saja melakukan kunjungan kerja ke Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Kunjungan itu mulai 27 Oktober hingga 3 November 2022.
Sepulang dari sana, Dr. Mochamad Nursalim, M.Si selaku Dekan FIP mengatakan bahwa kunker ke Negeri Jiran tersebut untuk memperkuat kerja sama dengan Universitas Malaya dalam rangka mendorong UNESA sebagai world class university.
“Universitas Malaya ini sudah ranking 55 dunia, nah UNESA perkua kerja sama agar ranking di level internasional bisa terus ditingkatkan. Best practice pendidikan di kampus kita terus tingkatkan juga,” ujarnya.
Dari kunjungannya itu, ternyata, tuntutan dosen di fakultas pendidikan kampus yang dikunjungi cukup tinggi. Namun, itu setara dengan gaji yang diperoleh. “Dosen baru di sana itu gajinya delapan belas juta dalam sebulan. Tapi, dari setiap dosen harus menghasilkan karya berupa artikel ilmiah 4-5 dengan terindeks WOS,” bebernya.
Selain itu, rata-rata mahasiswa di sana jenjang S-2 dan S-3 lebih banyak daripada S-1. Untuk S-1, setiap jurusan hanya menyediakan 30 kuota per kelas. Nah, mahasiswanya tidak semua mahasiswa asli Universitas Malaya, melainkan ada yang mahasiswa asing.
Adapun beberapa hasil kunkernya tersebut di antaranya, sebanyak 10 mahasiswa Universitas Malaya student exchange ke UNESA pada Desember nanti. Kemudian, penelitian kolaborasi tentang resiliensi pada remaja di Indonesia dan Malaysia. Workshop dan pembentukan tim penulisan artikel terindeks scopus dan WOS dengan jumlah 4-5 artikel dan mengadakan webinar internasional.
www.unesa.ac.id
Sementara itu, dari FIO, Donny Ardy Kusuma, S.Pd., M.Kes menjelaskan bahwa kunjungan ke kampus tersebut dikhususkan ke Fakulti Sukan dan Sains Eksesais atau Faculty of Sports and Exercise Science, Universitas Malaya. Menurutnya, fakultas tersebut memiliki kualitas pendidikan yang perlu diserap diimplementasikan di UNESA khususnya FIO.
“Meski UNESA gudangnya para atlet. Namun, di era teknologi yang maju ini, kita tidak boleh puas diri. UNESA butuh lompatan-lompatan baru untuk mencetak atlet yang unggul di kancah internasional,” ucapnya.
Dia menambahkan, rumpun jurusan di fakultas tersebut tidak jauh berbeda dengan UNESA. Misalnya, sosiologi olahraga, ilmu kepelatihan olahraga. “Bedanya memang, di sana setiap hari seminar. Pun memakai bahasa Inggris. 20-40 persennya mahasiswa internasional. Selain itu, pembiasaan dosen ketika mengajar memiliki keunikan sendiri,” ungkapnya.
Donny berharap, dengan kunjungan ini banyak best practice yang bisa dikaji dan diimplementasikan di UNESA yang sudah menjadi PTN-BH dan menuju world class university. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi pribadi Donny Ardy Kusuma, S.Pd., M.Kes dan Dr. Mochamad Nursalim, M.Si
Share It On: