Salah satu rangkaian acara NeoArchipeles yang bertemakan Silver Annual Fashion Show 2014 yakni Exhibition dan Grand Juri Gelar Cipta Karya Busana XXV saat ini masih berlangsung. Pameran persembahan mahasiswa S-1 Tata Busana angkatan 2010 sebagai tugas akhir ini, diadakan sejak Senin (12/05/14) lalu sampai Minggu (18/05/14) nanti. Grand penjurian akan dilaksanakan pada hari terakhir, minggu nanti. Saat diwawancarai di salah satu stan, Event Directur pameran yang bernama Lathifaturrohmah memaparkan bahwa terdapat 6 stan yang dikelola oleh 48 mahasiswa. Itu artinya setiap stan terdiri atas 8 orang mahasiswa. Setiap stan mempunyai ciri khas yang membedakan stan yang satu dengan stan yang lain. Saat memasuki stan pertama yang diberi nama Le Gracieuse, pengunjung akan merasakan suasana seperti di Pulau Bali. Pakaian yang dijual di sini merupakan pakaian-pakain muslim dengan desain motif bunga yang masih berbau pulau Dewata tentunya. Berlanjut ke stan kedua yakni stand Retto. Corak-corak segitiga serta garis yang teratur menunjukkan ciri khas tempat yang diusung yakni Mentawai. Warna-warna yang tegas seperti hitam, putih, dan merah menghiasi stan yang menyuguhkan pakaian pria ini. Memasuki stand ketiga, yakni Relika. Di sini pengunjung disuguhkan suasana pulau Jawa. Pakaian yang dipamerkan adalah pakaian wanita dengan ciri khas motif yang berkaitan dengan pulau Jawa seperti keris dan bunga. Stan keempat diberi nama stan Tribow yang menjual pakaian-pakaian untuk pria. Ciri khas tempat yang diambil stan ini yakni Papua. Corak-corak yang diterapkan di pakaian yang dijual pun diambil dari corak-corak yang banyak ditemui di Papua. Selanjutnya stan kelima, Cielo, yang menjual pakaian wanita. Motif khas dari Sulawesi banyak tergambar di sini. Meskipun dekorasi stan dihiasi dengan warna-warna gelap, namun pakaian-pakaian yang dipamerkan tidak semuanya berwarna gelap. Stan terakhir bernama Ahe Borneo s. Dari namanya bisa ditebak bahwa tempat yang diusung dari stan ini yaitu Kalimantan. Demikian pula motif-motif yang menghiasi pakaian-pakaian di stand ini tentu berkaitan dengan Kalimantan. Tidak hanya menjual pakaian, aksesoris pelengkap seperti ikat pinggang sepatu sampai kerudung pun dijual di pameran yang digelar di Lower Ground, Royal Plaza Mall Surabaya ini. Keunikan dari pameran ini adalah pakaian yang ditampilkan merupakan pakaian yang dibuat sendiri oleh mahasiswa. Mulai dari proses desain, menjahit sampai menjadi baju yang siap dipakai membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan, tambah Ifa. (Ulil/Byu)