www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya–Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah berjalan. Program tersebut merupakan ‘besutan’ Kemendes PDTT yang bekerja sama dengan Pemkab Bojonegoro, UNESA dan UNY. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan kualitas SDM desa dan mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Guna menjaga mutu dan memperlancar tugas-tugas selama program berlangsung, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM), Kemendes PDTT bersama Pemkab Bojonegoro, UNESA dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menandatangani perjanjian kerja sama di Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat, 27 Mei 2022.
Kepala BPSDM, Kemendes PDTT, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., memaparkan bahwa program RPL untuk desa bukan untuk memberikan ijazah kepada peserta yang notabenenya pengurus dan penggerak desa. Namun, untuk membekali mereka dengan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan pemerintahan desa dan memajukan desa. “Peserta yang lulus program ini harus serius sampai selesai. Karena lulus nanti harus memenuhi kualifikasi,” ujarnya.
www.unesa.ac.id
RPL untuk desa yang diselenggarakan UNESA dan UNY menjadi acuan bagi perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta. Banyak perguruan tinggi yang sudah mendaftarkan diri sekaligus menjalin kerja sama. “Karena itu, implementasi program ini harus terus kita evaluasi. Kekurangannya di mana dan apa yang perlu ditingkatkan. Ini menjadi catatan penting untuk program ini ke depan. Tentu ini komitmen kita bersama untuk mensukseskannya,” paparnya.
Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., mengungkapkan bahwa program tersebut mendapat sambutan luar biasa dari berbagai kalangan. Antusiasme peserta pun cukup tinggi. Itu bisa dilihat dari jumlah pendaftar. Kendati demikian, hanya yang memenuhi syarat dan lolos tes saja yang diterima. Proses penyeleksian dalam RPL ini ditujukan untuk memilah-milah SDM yang berkualitas dan bermutu yang nantinya akan membantu menyukseskan program.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., mengatakan, RPL ini sudah lama dijalankan Kemendikbudristek dan baru diimplementasikan untuk desa lewat Kemendes PDTT. Kerja sama ini adalah untuk memperbaiki dan memodifikasinya semaksimal mungkin. Sehingga begitu banyak peminat yang berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi di dalamnya, mengingat program ini terkesan masih sangat fresh di telinga publik. “Tugas kita memastikan mutu program ini sesuai kebutuhan di desa dan menjadikan ini terobosan penting dalam mempercepat pembangunan desa,” ujarnya. [Humas UNESA]
Penulis: Saputra
Editor: @zam*
Share It On: