Tim PKM-PM Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama pengurus dan anak-anak di YPKAI Surabaya.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak-anak pengidap kanker, salah satunya bisa dengan memberikan konseling Logotherapy seperti yang dilakukan mahasiswa tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UNESA.
Mereka memberikan konseling kepada anak pengidap kanker yang singgah di Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia Surabaya (YPKAI) Surabaya beberapa waktu lalu. Terapi ini menggunakan lima media selama proses konseling, yaitu: boneka, monopoli Harchilwell, buku cerita pop-up book, lego, dan media menggambar.
Kelima media di atas, telah memperoleh izin kelayakan media dalam uji ahli materi, uji ahli media, dan uji calon pengguna. Sehingga dapat dipastikan bahwa media yang digunakan tervalidasi aman dan sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan konseling. Berikut merupakan fungsi dari masing-masing media di atas:
Boneka yang dimaksud adalah boneka tangan dan boneka kreasi yang digunakan dalam konseling dengan teknik Logotherapy. “Cerita yang diangkat dimasukkan nilai-nilai Logotherapy sehingga diharapkan, anak pengidap kanker dapat menyerap nilai-nilai yang diceritakan sehingga menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup,’ ucap Wasilatul Rahmah ketua tim PKM-PM UNESA.
Mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) FIP itu menambahkan, mereka juga menciptakan permainan monopoli Harchilwell yang merupakan modifikasi dari permainan monopoli, yang terdiri dari dua kartu, yaitu: kartu refleksi diri dan kartu harapan dengan tujuan dapat mengungkap karakter anak, perasaan anak, dan cita-cita serta tujuan hidupnya.
Buku cerita pop-up berisi cerita film kartun favorit anak, yaitu film Happy Feet yang dimodifikasi dengan memasukkan nilai-nilai Logotherapy. Dengan harapan, setelah membaca cerita buku cerita pop up book, anak dapat mengadopsi nilai-nilai positif dalam cerita kartun modifikasi tersebut.
Lego merupakan media pendukung permintaan mitra, yang juga digunakan dalam konseling. Lego dapat digunakan sebagai media untuk mengungkap karakter dan perasaan anak. Dengan cara melihat bentuk kreasi lego yang dihasilkan oleh anak.
Konselor juga dapat menanyakan alasan anak tersebut memilih warna tertentu dalam lego. Sehingga konselor dapat mengetahui karakter anak dengan cara tersebut. Sama halnya dengan lego, media menggambar adalah media pendukung dalam konseling.
Media menggambar terdiri dari set alat melukis, sketchbook, dan tote bag kanvas yang diharapkan dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan anak dalam bentuk gambaran.
Dosen pembimbing, Bakhrudin All Habsy mengatakan bahwa tim PKM-PM Harchilwell yang dibimbingnya itu termasuk kreatif dan sangat dibutuhkan untuk menghibur bahkan membantu menyembuhkan kanker yang diidap anak-anak di YPKI Surabaya.
Karya mahasiswanya tersebut, lanjutnya, perlu disebarluaskan agar dapat bermanfaat bagi khalayak atau menginspirasi mahasiswa kampus lain untuk terus melahirkan inovasi yang dapat membantu anak-anak pengidap kanker.[]
***
Penulis: tim PKM-PM Harchilwell/Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: tim PKM-PM Harchilwell
Share It On: