Dawamur Rozaq (kiri) sedang berkoordinasi dengan salah satu stakeholder pendidikan atau mitra program Kampus Mengajar wilayah Jawa Timur.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Dawamur Rozaq, mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNESA terpilih sebagai Caraka Kampus Mengajar Angkatan 8 2024. Dia mewakili Jawa Timur dalam mensukseskan program unggulan Kemendikbudristek tersebut.
Caraka Kampus Mengajar merupakan posisi yang strategis, di mana yang terpilih sebagai perwakilan akan bertugas sebagai penghubung antara tim program kampus mengajar di Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa Rozaq itu menceritakan perjalanannya hingga bisa menjadi Caraka Kampus Mengajar, yang ternyata ada proses seleksinya. Pertama, seleksi berkas yang pendaftarannya ratusan dan hanya diambil 4 sebagai kandidat terbaik Jawa Timur.
Kedua, mereka menjalani Leader Group Discussion (LGD). Pada tahap ini mereka diuji dengan berbagai pertanyaan serta berdebat mempertahankan argumennya masing-masing.
Dari proses ini, dua kandidat terbaik akan melaju ke tahap berikutnya. Ketiga, tahapan voting yang dilakukan seluruh mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar se-Jawa Timur. Rozaq berhasil mendapatkan suara terbanyak dan dinobatkan sebagai Caraka KM-8.
“Pada awalnya, saya mencoba-coba ingin menambah pengalaman baru, karena saya lihat Caraka Kampus Mengajar sebelumnya sangat menyenangkan. Saya merasa mendapat kesempatan untuk lebih cepat mengetahui informasi penting,” ucap mahasiswa kelahiran Jombang itu.
Dawamur Rozaq di salah satu sekolah mitra program Kampus Mengajar Angkatan 8 Tahun 2024.
Sebagai Caraka, Rozaq tidak hanya bertanggung jawab sebagai penghubung informasi saja, tetapi juga berpartisipasi dalam rapat bulanan bersama Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, dan dosen pembimbing lapangan (DPL) koordinator wilayah Jatim.
“Tantangan yang paling sering muncul ketika informasi yang sudah saya sampaikan tetap ditanyakan kembali oleh para ketua kelompok setiap sekolah, untuk mengatasi hal ini saya mencoba menggunakan fitur pin di grup dan membuat google dokumen yang berisi FAQ (Frequently Asked Questions), agar teman-teman merujuk ke sana,” paparnya.
Dengan amanah yang diembannya, mahasiswa yang memiliki hobi menulis tersebut berharap dapat menjalankan tugas dengan baik hingga akhir masa program nanti.
“Menjadi caraka adalah kepercayaan dari teman-teman di Jawa Timur. Tentu amanah ini akan saya jalankan sebaik mungkin. Saya berkomitmen untuk memastikan komunikasi tetap terjaga dan program bisa berjalan sesuai harapan,” tuturnya.
“Semoga pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih maju dan berkembang, saya juga berharap kolaborasi antara stakeholder pendidikan di Jawa Timur semakin kuat dalam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas,” tutupnya semangat.
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Dawamur Rozaq
Share It On: