Alda Setyawati, Duta MBKM Unesa 2024 dengan berbagai penghargaan yang berhasil didapatkan
UNESA.AC.ID,- SURABAYA - Kegigihan Alda Setyawati dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan di bangku perkuliahan berbuah manis. Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya asal Ponorogo itu berhasil menyabet berbagai penghargaan nasional. Terbaru, dia terpilih menjadi Duta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Unesa.
Selain mengikuti berbagai ajang perlombaan, mahasiswi yang akrab dipanggil Alda itu kerap mengikuti berbagai kegiatan positif di kampus, bahkan hingga mengantarkannya menjelajah ke mancanegara yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tak heran di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ia mendapatkan julukan “si mahasiswa berprestasi.”
Perjalanan Alda dalam meraih prestasi tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui. Namun, ia selalu mengubah kisah hidupnya menjadi energi positif untuk menggapai prestasi. Sejak ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya pada 2019, Alda mulai berpikir bagaimana caranya dapat melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan melalui beasiswa. Dia pun memutuskan mendaftar di tiga universitas ternama sekaligus. Luar biasanya, ia diterima di ketiga kampus tersebut. “Setelah menimbang dengan seksama, akhirnya saya mantabkan pilihan di Universitas Negeri Surabaya,” bebernya.
Menjadi Duta MBKM Unesa
Alda Setyawati berhasil terpilih sebagai Duta MBKM Unesa 2024 yang menurutnya paling mengesankan.
Alda memiliki kegigihan dan motivasi yang kuat dalam meraih prestasi selama berkuliah. Itu dibuktikan dengan keaktifannya Mengikuti beberapa perlombaan saat menginjak semester empat pasca Covid-19. Ia pernah mendapatkan penghargaan lomba baca puisi, yang dari situ membuat Alda semakin termotivasi ‘berburu’ prestasi. Terbaru, ia berhasil terpilih menjadi Duta MBKM Unesa.
Mengenai prestasi yang berkesan, Aldi mengatakan hampir semuanya memiliki kesan tersendiri. Sebab, proses untuk mendapatkan prestasi tentu tidak mudah dan membutuhkan banyak perjuangan, waktu, dan tenaga. Namun, ada cerita menarik di balik prestasi yang menurutnya paling berkesan, yakni ketika ia terpilih sebagai Duta MBKM Unesa. “Motivasi paling kuat dalam meraih prestasi itu adalah jatuh cinta,” bebernya lagi sembari tersenyum tipis.
Alda bertekad akan terus mengejar prestasi tidak hanya di kanca nasional saja. Ia memiliki keinginan dan angan-angan untuk bisa melakukan perjalanan ke luar negeri secara gratis. Alda berusaha meraih mimpinya itu dengan mengikuti kegiatan exchange di tiga negara yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand. “Saya ingin mewujudkan impian itu,” tekadnya.
Saat ini, Alda kembali mengikuti program magang di KBRI Manila, Filipina. Pengalaman ke luar negeri itu semakin memantik Alda untuk lebih banyak mengeksplore dunia luar. Dengan demikian, ia akan semakin sadar bahwa dunia itu sangat luas. Bukan hanya Indonesia, tapi bisa berteman dengan banyak orang di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan negara-negara lain.
Alda Setyawati bertekad terus mengukir prestasi dan berkelana ke luar negeri
Selain pertemanan, dengan berkunjung ke berbagai negara, ia bisa membandingkan kebiasaan baik yang ada di negeri jiran. Semisal, di Singapura ternyata kalau buang sampah sembarangan akan terkena denda. Lalu, di Thailand tidak boleh merokok karena nanti kena denda. “Saya ingin menjadikan perjalanan ke luar negeri itu sebagai bahan edukasi,” tandasnya.
Seperti pepatah usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Perjalanan Alda dengan segala upaya yang telah dilakukan membuahkan hasil luar biasa. Ia selalu menanamkan keyakinan pada diri sendiri dan berusaha sebaik mungkin sebagai pondasi dalam mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan yang dilakukan.
Selain itu, Alda menyampaikan bahwa dalam berkompetisi tidak hanya melibatkan diri sendiri, tapi ada tangan-tangan lain yang membantu seperti restu dan doa orang tua serta kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. “Saya selalu mengistiqomahkan membaca surat Al-Waqiah setiap pagi, Ar-Rahman setiap ashar, dan Al-Mulk sebelum tidur,” ucapnya.
Kepada teman-teman mahasiswa, Alda berpesan sekaligus memotivasi untuk tidak menyerah dalam meraih prestasi. Apapun bentuk kegagalan yang diperoleh, jangan menyerah. “Ibarat gagal 1000 kali, kita nggak tau kalau yang ke-1001 kali itu menang. Kan, kita nggak tau. Makanya, jangan menyerah,” pungkas Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu. @
Penulis: Mediana Hartono(Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA)
Editor: Basyir Aidi
Share It On: