Tim dosen Unesa memberikan edukasi pentingnya nutrisi dan aktivitas fisik kepada pelajar untuk mencegah terjadinya berat badan lebih atau obesitas.
Unesa.ac.id. SURABAYA–Obesitas menjadi persoalan kesehatan dan harus menjadi perhatian. Betapa tidak, angka obesitas di Indonesia cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar, 1 dari 3 masyarakat mengalami obesitas.
lebih jauh pada usia awal, 1 dari 5 anak kelebihan berat badan. Prevalensi obesitas di Indonesia cukup tinggi, terutama di kalangan remaja. Untuk mengatasi masalah ini, target populasi tahun 2024 adalah 21,8%. Untuk mencapai hal tersebut, program nutrisi dan aktivitas fisik yang efektif dan efektif harus dilaksanakan.
Hal itulah yang dilakukan tim dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dr. Nur Shanti Retno Pembayun; dr. Rizky Patria Nevangga; dan Nur Salsabila Rhesa Pandhadha Putra. Tim dosen tersebut melaksanakan pelatihan nutrisi dan aktivitas fisik untuk mencegah obesitas kalangan muda.
Dokter Nur Shanti mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya, mempromosikan kebiasaan makan yang sehat, mengurangi risiko diabetes tipe 2, mengurangi risiko obesitas, dan mempromosikan gaya hidup sehat.
Diabetes tipe 2 sendiri merupakan penyakit kronis yang tanda-tandanya bisa dilihat dari tingginya kadar gula darah. Penyakit ini juga dikenal sebagai diabetes melitus atau DM. Diabetes tipe ini terjadi saat tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan baik.
“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan pemuda Indonesia yang berusia antara 15 dan 24 tahun, memastikan bahwa mereka memiliki akses ke pendidikan berkualitas dan gaya hidup sehat,” ucapnya.
Program ini juga akan berkontribusi pada pengembangan generasi Indonesia yang sehat dan produktif. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi prevalensi obesitas di kalangan remaja, mempromosikan kebiasaan makan yang sehat, dan mengurangi risiko terkena diabetes.[*]
***
Penulis dan dokumentasi: Tim PKM Unesa
Share It On: