www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lewat program MBKM-nya mengirim mahasiswa ke Arab Saudi untuk melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di sana. Mahasiswa yang dikirim yaitu Muhammad Zahrudin Afnan, mahasiswa S-1 Pendidikan Biologi, FMIPA. Dia menjalani PLP di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Jeddah, Arab Saudi.
Afnan merupakan mahasiswa pertama yang melakukan PLP di Arab Saudi. Sekolah tempatnya PLP berlokasi di AR Rihab District yang memiliki lebih dari 1.000 siswa-siswi. Di sana dia mengajar di jenjang SMP kelas 8 dan kelas 7 serta jenjang SMA kelas 10 dan kelas 11 mata pelajaran Biologi, PJOK, dan IPA.
SIJ menerapkan sistem full day school yang jam pelajarannya dimulai sekitar 7 pagi sampai 3 sore untuk siswa kelas 4–12. Bahasa yang digunakan dalam pembelajaran adalah bahasa Indonesia dan Arab serta Inggris. “Beberapa hari dalam seminggu itu di sini menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab,” ucapnya beberapa waktu lalu.
www.unesa.ac.id
Kurikulum yang digunakan SIJ ada 2, yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Siswanya pun multikultur, tak hanya ada orang Indonesia yang bermukim di sana, tetapi banyak juga penduduk asli di sana bahkan warga negara asing. Alasan orang tua mereka menyekolahkan anaknya di sekolah Indonesia salah satunya karena ingin mencoba kurikulum Indonesia.
Penerapan kurikulum merdeka di SIJ banyak dilakukan setelah penilaian akhir semester atau PAS. Para siswa akan terlibat dalam sebuah proyek penelitian tentang kewirausahaan. Mereka akan mengamati kondisi lingkungan di sana, apa yang bisa dimanfaatkan, dan bagaimana solusi apabila menemukan sebuah masalah saat pengamatan.
Pengalaman pertama di Negara Arab yang membuat Afnan kaget adalah orang-orang di sana banyak melakukan aktivitas pada malam hari. Seperti berbelanja, rekreasi, dilakukan di malam hari, karena suhu udaranya dingin, sehingga pada siang hari jalanan sepi karena orang-orang memilih berdiam diri di rumah.
Selanjutnya terkait iklim. Indonesia yang beriklim tropis tentu berbeda dengan Arab yang memiliki cuaca ekstrim, jarang turun hujan sehingga membuat Afnan terkadang terserang batuk dan cepat merasa lelah dan badan pegal-pegal. Hari weekend pun juga berbeda. Indonesia hari liburnya Sabtu dan Minggu, di Arab Saudi hari Jumat dan Sabtu. Sehingga, banyak masyarakat yang melaksanakan umroh, rekreasi bersama pada hari itu karena itu merupakan hari libur mereka. Jadi, sekolah dimulai pada hari Minggu-Jumat.
Selama PLP di sana, dia mengalami beberapa tantangan di antaranya manajemen waktu, karena tingkat kesibukannya tinggi. Tidak hanya dituntut untuk mempelajari lingkungan, tetapi juga bagaimana benar-benar fokus mengajar.
Selain itu, dia juga harus menyiapkan materi yang bisa sesuai dengan para siswa-siswi berlatar suku bahkan negara yang berbeda-beda. Selain mengajar, Afnan kerap memberi motivasi kepada para siswa untuk mengikuti perlombaan dan memberikan bimbingan kepada siswa yang akan bertanding pada sebuah olimpiade.[]
***
Penulis: Nabila Arum Hidayati
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Muhammad Zahrudin Afnan
Share It On: