Surabaya –Unesa menyelenggarakan pagelaran Wayang Kulit dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-53 pada Jumat 15 Desember 2017 pukul 19.00 di depan Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan. Beberapa dalang dihadirkan dalam pagelaran wayang yang mengambil lakon “Semar Builds Character”. Para dalang yang tampil adalah Ki Yohan Susila, Ki Endar Fajar Ramadhan, Ki M.Yusuf Febriansyah dan Nyi Bella Belinda. Selain itu, juga ada dalang cilik yang cukup mencuri perhatian. Ia adalah Ki M. Raffi Daffarian yang membawakan lakon “Bima Bumbu.”
www.unesa.ac.id
Para pejabat Unesa hadir dalam pagelaran wayang tersebut. Di antaranya, Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Tri Wrahatnolo, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Ketut Prasetyo, M.S, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M. Litt, segenap keluarga besar Unesa, mahasiswa dan masyarakat sekitar. Mereka ikut hanyut dalam pertunjukan wayang tersebut.
Acara pewayangan dimulai ketika Rektor Unesa menyerahkan gunungan sebagai simbol dimulainya pertunjukan wayang kulit. Pegelaran Wayang mengusung lakon “Semar Builds Character.” Dalam pidato pembukaan, Rektor mengatakan bahwa lakon “Semar Builds Character” ini seperti motto Unesa yaitu “Growing with Character”. Rektor berharap Unesa bisa seperti Semar yang menjadi simbolisasi karakter antara dewa dan manusia yang memiliki karakter luar biasa dan menjadi teladan bagi semuanya.
Acara yang diselenggarakan para dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Prodi Bahasa Jawa FBS Unesa itu juga menampilkan dalang cilik Ki M. Raffi Daffarian dari SMAN 13 Surabaya, dan dalang perempuan, Nyi Bella Belinda yang membawakan lakon “Bima Bumbu”. Tak kalah dengan para dalang senior, Ki M. Raffi juga tampil memukau dan mendapat sambutan luar biasa dari para penonton.
“Selaku pimpinan Unesa, saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Bahkan, kalau bisa nanti dibuatkan even yang tidak hanya dilakukan satu tahun sekali tetapi dibuat kontinue sebagai ajang kreativitas,” ungkap Rektor. (agustin/hasna/sir)
Share It On:
