www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mendapatkan Hibah UK-Indonesia Going Global Partnerships 2022. Karena itulah, jajaran British Council melakukan pertemuan dengan pimpinan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan pada Jumat, 13 Januari 2023.
Hibah tersebut merupakan kompetisi project yang diusulkan diikuti perguruan tinggi di UK dan Indonesia. Sebagai salah satu perwakilan dari Indonesia, UNESA mengusulkan project bertema “Pengembangan Pendidikan Literasi Inklusi bagi Guru-guru PAUD di Indonesia” pada November 2022 lalu dan lolos. Dalam project ini, UNESA akan bekerja sama dengan University of York, UK.
Dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah delegasi dari British Council yaitu Summer Xia selaku Country Director Indonesia; Linda Djayusman selaku Program Manager Education; dan Muhaimin Syamsuddin selaku Head of Education.
Terdapat juga Project Leader di Inggris yaitu Dr. Andrzej Cirocki atau Andy Cirocki dari University of York yang hadir secara daring. Pun ada Dr. Bimali Indrarathne dari University of York. Dari UNESA hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agus Hariyanto, M.kes., beserta jajarannya dan Ketua Jurusan (Kajur) Bahasa dan Sastra Inggris, FBS, UNESA. Juga ada Project Leader di Indonesia, Pratiwi Retnaningdyah, Ph.D., Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Asrori, M.Pd.
Summer Xia menyampaikan bahwa hibah tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah UK untuk memperluas akses pendidikan inklusi di dunia, termasuk di UK dan Indonesia serta meningkatkan kualitas akses. Dengan peran penting perguruan tinggi sebagai penggerak utamanya, dia berharap terwujudkan pendidikan inklusi yang berkualitas di dunia.
Pertemuan tersebut turut membahas sejumlah hal terkait dengan rencana pelaksanaan proyek yang akan dilaksanakan mulai Februari sampai dengan September 2023. Ada sejumlah kegiatan yang akan dilakukan mulai dari pelatihan bagi guru di Indonesia mengenai pendidikan inklusi, pengembangan pendidikan literasi, hingga pengembangan bahan ajar peningkatan profesionalisme guru-guru PAUD di Indonesia.
“Dalam forum itu juga dipaparkan bahwa peserta dalam kegiatan ini juga tidak hanya melibatkan guru tetapi juga mahasiswa di bidang PAUD dan bahasa Inggris bagi siswa anak-anak (Teaching English for Young Learners atau TEYL),” ujar Agus Hariyanto.
Sinergi dengan 7 Kampus
Dia menambahkan, untuk menyukseskan program tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan 7 kampus yang mewakili 7 wilayah di Indonesia antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dalam kerja sama tersebut, UNESA berperan sebagai project leader yang menginisiasi dibentuknya konsorsium di antara 7 perguruan tinggi guna penggalakan pendidikan literasi inklusi sekolah-sekolah di Indonesia.
“Pemerintah Inggris melalui British Council berkomitmen untuk mendukung gerakan-gerakan dan pendidikan yang mengusung isu di bidang pendidikan inklusi, kesetaraan, dan keberagaman. Proyek ini semakin menunjukkan peran UNESA yang salah satu fokus kebijakannya di bidang pendidikan disabilitas,” tutur Asrori Kepala KUI UNESA.
Dia menambahkan, pertemuan itu sekaligus memperkuat kerja sama internasional UNESA dengan institusi dan pemerintah UK. “Saat ini UNESA memiliki kerja sama dengan beberapa institusi di Inggris, tidak hanya di bidang pendidikan melainkan juga di bidang olahraga. Project ini salah satu implementasi kerja sama internasional kami dengan University of York,” bebernya.
Selain membahas seputar implementasi project, lawatan British Council ke kampus bertagline ‘Rumah Para Juara’ ini juga menggali potensi-potensi kerja sama yang nantinya dapat diimplementasikan antara UNESA dengan institusi yang ada di Inggris. Hal tersebut termasuk mencakup tes bahasa di Pusat Bahasa, pertukaran pelajar, riset kolaborasi, studi lanjut bagi dosen, sampai pelatihan peningkatan profesionalisme bagi para guru di Indonesia. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: